Wisata  

Butuh Perhatian pemerintah, Wisata Hutan mangrove Matalalang Selayar di nilai terbengkalai

 

(Porostengah) Selayar – Panorama alam wisata di Kawasan Hutan Mangrove Matalalang kabupaten selayar butuh perhatian pemerintah setempat.

Pasalnya, saat ini dalam kondisi wisata tersebut sangat memprihatinkan, saat awak media ini menjambangi kawasan tersebut Kamis 13/05/2022, nampak pada bagian depan jalan masuk kawasan mangrove di tumbuhi rumput yang tinggi, dan terlihat nampak kumuh.

Kawasan wisata hutan mangrove ini sempat menjadi tempat wisata andalan masyarakat di kabupaten Selayar, karena lokasinya tidak jauh dari Ibukota Kabupaten.

Untuk menempu lokasi tersebut, jaraknya hanya sekitar 3 KM dari kota Benteng tepatnya di jalan Mangara bombang 1 Kel. Bontobangun Kec. Bontoharu, kabupaten Kepulauan Selayar.

Menurut salah satu Aktivist pencinta alam yang akrab di sapa bang Komar bahwa “sekarang keadaan hutan mangrove tersebut sudah jauh dari kata layak karena kondisinya tak terawat lagi’.

“Mulai dari pintu masuk sudah ditumbuhi semak semak, dengan ketinggian beberapa meter dari pintu gerbangnya, kondisi jembatan sudah rapuh dan bahkan sudah putus, pagar jembatan bertumbangan,lampu taman tak tampak lagi, tempat sampah dan kursi pengunjung juga tak terlihat” tambah komar.

Dalam penelusuran awak media ini, hanya sampai 15 meter dari pintu masuk karena bisa fatal jika dilanjutkan.

Kawasan wisata hutan mangrove ini diresmikan pada tanggal 27 Desember 2018 oleh Kadis Pariwisata Kepulauan Selayar Andi Abdurrahman.

Disempatkan itu juga Bank BRI Cabang Selayar menggelontorkan dana CSRnya senilai 300 Juta Rupiah untuk membangun Kawasan Teras BRI Nusantara Taman Wisata Hutan Mangrove Matalalang. (dikutip dari Selayarnews.com 28/12/2008).

Lebih jauh bang komar berharap agar pemerintah setempat dapat memperhatikan dan membuatkan program tertentu untuk bekerja sama dengan stekholder masyarakat dalam meramaikan kembali tempat tersebut.

“Kami harap kepada pemerintah untuk dapat membenahi secepatnya, sebab selain dari sebagai ekowisata, juga tempat edukasi bagi masyarakat akan manfaat hutan mangrove bagi lingkungan” ungkapnya berharap

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *