MENULIS CERITA BAIK DAN DAMPAK TERKAIT PENGALAMAN MENGATASI PERMASALAHAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN

Best practice merupakan salah satu bentuk publikasi ilmiah yang dapat dilakukan oleh guru. Praktik baik ini biasanya dimiliki guru saat melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah. Praktik baik tersebut didasarkan pada penguasaan substansi materi dan pedagogik yang teraplikasi di dalam kegiatan pembelajaran di kelas serta menghasilkan pembelajaran bermakna bagi peserta didik.

Menggambar Ilustrasi (foto istimewa)

Penulis merupakan salah satu peserta PPG dalam jabatan tahun 2022 yang menjadi mahasiswa di Universitas Negeri Makassar dengan NIM 229028495093. Pada akhir pelaksanaan PPI PPG dalam jabatan tahun 2022 para mahasiswa diwajibkan untuk menyusun best practice dari hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Penulis melaksanakan PPI di UPT SMPN BENTENG NO. 1 KEP. SELAYAR yang merupakan lembaga tempat asal mengajar. Penerapan praktik pembelajaran yang akan disusun sebagai best practice dilakukan pada kelas VIII. Tujuan yang ingin dicapai adalah peserta didik dapat menggambar model dengan berbagai Teknik dengan memperhatikan unsur geometris yang menyusun gambar yang dibuat. Pelaksanaan PPI dibagi menjadi empat siklus praktik yang dilakukan pada tanggal 11 Oktober 2022 sampai dengan 03 Desember 2022. Penyusunan best practice menggunakan metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi) dengan melihat hasil dan dampak yang ditimbulkan setelah penerapan strategi yang digunakan oleh penulis.

Berdasarkan metode STAR yang digunakan dalam penyusunan best practice ini adalah:

Langkah pertama yang dilakukan adalah melihat situasi atau kondisi yang melatar belakangi penerapan strategi yang akan digunakan. Bedasarkan hasil evaluasi pembelajaran yang telah dilakukan, ditemukan beberapa masalah sebagai berikut:

Sebagian peserta didik masih mengalami kesulitan dalam penerapan Teknik menggambar model

Sebagian peserta didik masih kurang mampu menggambar bentuk-bentuk objek geometri

Sebagian siswa masih kurang mampu dalam memanfaatkan bidang gambar yang berkaitan dengan bentuk, ukuran dan jumlah.

Beberapa hal tersebut di atas menjadi penyebab latar belakang masalah dari praktik pembelajaran yang telah dilakukan. Sehingga praktik pembelajaran menggunakan model dan media pembelajaran yang interaktif berbasis proyek dianggap penting dilaksanakan untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan hasil belajar dan motivasi belajar peserta didik.

Praktik pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar peserta didik pada materi menggambar model, menurut penulis penting untuk ditampilkan/diberikan, karena memiliki keunggulan dalam Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan- keterampilan dan proses-proses kognitif. Pengetahuan yang diperoleh melalui model ini sangat pribadi dan ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan, dan transfer. Sehingga praktik ini diharapkan bisa memotivasi diri saya sendiri juga diharapkan bisa menjadi referensi atau inspirasi bagi rekan guru lain.

Penulis dalam hal ini berperan sebagai penyaji (guru) merasa memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan dan mengolah proses pembelajaran agar berjalan dengan interaktif, efektif, inovatif, dan menyenangkan. Pembelajaran menggunakan model dan media yang tepat serta inovatif dapat mempermudah guru mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Sehingga diharapkan akan meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik sesuai dengan tujuan pembelajarn yang akan dicapai.

Langkah kedua dalam penerapan metode STAR yang dilakukan adalah melihat tantangan yang dihadapi guru untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.

Berdasarkan Analisis hasil kajian wawancara, literatur dan observasi lingkungan dapat ditentukan penyebab masalah yang dialami oleh peserta didik pada materi menggambar model antara lain:

Model pembelajaran yang digunakan oleh guru masih berbasis ceramah dan kurang inovatif serta monoton.

Sumber belajar hanya menggunakan buku tema guru dan buku tema peserta didik.

Peserta didik kurang terlibat aktif dalam pembelajaran.

Motivasi belajar peserta didik yang rendah.

 

 

Berdasarkan penyebab masalah di atas tantangan yang dihadapi oleh guru adalah:

Pemilihan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik materi pelajaran dan karakteristik peserta didik.

Penggunaan media pembelajaran yang inovatif, tepat, dan menarik bagi peserta didik.

Menambah sumber belajar yang relevan.

Guru harus bisa menumbuhkan motivasi belajar peserta didik melalui proses pembelajaran yang menarik.

Melibatkan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

Pihak yang terlibat dalam praktik pembelajaran ini adalah:

Guru selaku penyaji dalam praktik pembelajaran

Peserta didik selaku obyek penelitian/ praktik

Kepala sekolah selaku pemberi izin praktik dan narasumber wawancara solusi terpilih

Guru Senior selaku narasumber dalam penentuan solusi terpilih.

Dosen pembimbing selaku pembimbing dalam praktik pembelajaran

Guru pamong selakuu pembimbing dalam praktik pembelajaran

Langkah ketiga dalam penerapan metode STAR adalah melakukan aksi. Pada tahan ini guru melaksanakan langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapai tantangan yang telah ditemukan. Langkah-langkah yang harus dilakukan antara lain:

Identifikasi masalah yang telah dianalisis berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru senior, serta kajian literatur yang didapat dari jurnal dan artikel.

Menyiapkan perangkat pembelajaran yaitu RPP, bahan ajar, media ajar, LKPD, instrumen penilaian baik berupa rubrik penilaian dan lembar penilaian hasil produk, kisi-kisi dan lembar evaluasi sesuai dengan model dan metode pembelajaran yang relevan serta pemanfaatan teknologi yang disesuaikan dengan TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge)

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perangkat yang telah dibuat.

Setelah menentukan langkah-langkah untuk menghadapi tantangan, kemudian guru akan menentukan strategi yang digunakan untuk praktik pembelajaran. Strategi ini diharapkan mampu untuk mengatasi masalah yang terjadi dalam pembelajaran di kelas. Strategi yang digunakan oleh penulis adalah:

1. Pemilihan Model Pembelajaran

Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan model pembelajaran adalah dengan memahami karakteristik peserta didik, karakteristik materi dan model yang berorientasi pada proyek. Guru memilih model pembelajaran Problem Based Learning dan Project Based Learning. Sintak-sintak pembelajaran problem based learning sebagai berikut:

Orientasi peserta didik pada masalah. Kegiatan ini peserta didik diberikan sebuah permasalahan yang akan diselesaikan dalam kelompok pada kegiatan pembelajaran.

Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar. Kegiatan ini peserta didik dikelompokkan menjadi 2 kelompok yang terdiri dari 3-5 peserta didik secara heterogen.

Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok. Kegiatan ini yang berperan adalah guru untuk membimbing peserta didik dalam memecahkan masalah yang diberikan pada sintak sebelumnya.

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Kegiatan ini peserta didik melakukan presentasi dari hasil diskusi kelompok yang telah dilakukan. Kemudian kelompok lain menanggapi dari hasil presentasi.

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Kegiatan ini guru melakukan analisis dari hasil diskusi dan presentasi kelompok. Sehingga guru dapat mengetahui tingkat pemahaman materi yang telah dikuasai peserta didik.

 

Sintak-sintak pembelajaran project based learning sebagai berikut:

Penyelesaian tugas dilakukan secara mandiri maupun berkelompok dimulai dari tahap perencanaan, penyusunan, hingga pemaparan produk

Peserta didik bertanggung jawab penuh terhadap proyek yang akan dihasilkan

Proyek melibatkan peran teman sebaya

Melatih kemampuan peserta didik untuk berpikir kreatif

Proses penerapan model ini guru mempelajari apa saja model-model dalam pembelajaran. Kemudian memahami karakteristik peserta didik dengan melihat kemampuan dasar dan kebiasaan peserta didik. Selanjutnya melihat karakteristik materi dengan mempelajari materi pembelajaran yang terdapat di buku tema guru dan buku tema peserta didik.

2. Pemilihan Media Pembelajaran

Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan media adalah dengan menggunakan alat bantu ajar yaitu, dengan menggunakan video tutorial

Proses penggunaan media ajar berbasis TPACK untuk memudahkan guru mentransformasi ilmu pengetahuan dan juga membangkitkan motivasi peserta didik. Guru menggunakan video pembelajaran yang menarik yang disajikan melalui LCD proyektor.

3. Pihak yang Terlibat

Guru, pada penerapan ini sebagai penyaji dalam peraktik pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan guru anatara lain mendidik, mengajarkan ilmu, membimbing, memberikan penilaian, serta melakukan evaluasi kepada peserta didik.

Peserta didik, peran peserta didik dalam proses pembelajaran yang disampaikan atau dibimbing oleh guru. Peran peserta didik dianggap sangat penting dalam proses pembelaran karena terlibat aktif dan tidak hanya sebagai pendengar atau penerima materi dari guru secara mentah-mentah. Semua hal tersebut dapat tercermin dalam aktifitas belajar peserta didik di dalam kelas saat guru mengajar.

Kepala sekolah, peran kepala sekolah dalam kegiatan ini yang pertama memberikan izin praktek pembelajaran. Peran selanjutnya adalah peminjaman LCD proyektor, sound system dan juga memberikan masukan terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

Guru senior, peran guru senior dalam penerapan pembelajaran adalah sebagai narasumber wawancara solusi terpilih untuk dikembangkan dalam sebuah pembelajaran.

Dosen pembimbing, peran dosen pembimbing selaku pembimbing dalam praktek pembelajaran mengarahkan dan memberikan masukan dalam proses kegiatan pembelajaran yang baik dan benar.

Guru pamong, peran guru pamong memberikan masukan dalam proses kegiatan pembelajaran yang baik dan benar. Guru pamong juga memberikan arahan dalam pengambilan video kegiatan pembelajaran dengan baik dan benar

Rekan mahasiswa, dalam praktik pembelajaran ini memberikan dukungan, saran, dan tanggapan dari hasil praktek yang dilakukan penyaji.

 

 

4. Sumber Daya atau Materi yang Diperlukan untuk Melakukan Strategi

Memilih media pembelajaran yang menarik dan inovatif dapat dilakukan dengan mencari informasi terkait media yang interaktif untuk diterapkan dalam pembelajaran. Saya menggunakan media teknologi power point yang di dalamnya terdapat video pembelajaran yang diunduh dari kanal youtube saya dan video langkah-langkah/tutorial yang saya buat sendiri. Proses penggunaan media pembelajaran ini dilakukan dengan mempelajari dan menganalisis berbagai media yang relevan, menarik dan inovatif serta memahami karakteristik peserta didik. Sumber daya yang diperlukan untuk menggunakan media ini adalah laptop, LCD proyektor, serta koneksi internet yang memadai.

Memahami model PBL (Problem Based Learning) dan PjBL (Project Based Learning) dengan sintak-sintak yang ada di dalamnya.

Langkah terakhir dalam penerapan metode STAR adalah melakukan refleksi dari aksi yang telah dilakukan. Pada kegiatan refleksi akan dianalisis hasil dan dampak dari penerapan strategi pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan antara lain:

Dampak Terhadap Guru

Penggunaan media pembelajaran berbasis video tutorial dalam pelaksanaan aksi dapat membuat guru semakin inovatif dalam mengembangkan media dalam pembelajaran di kelas.

Pengimplementasian media ajar berbasis TPACK membuat guru semakin termotivasi untuk belajar dalam memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran.

Pengimplementasian media ajar berbasis TPACK membuat guru semakin termotivasi untuk belajar dalam memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran.

2. Dampak terhadap peserta didik

Penggunaan media pembelajaran berbasis video tutorial dapat membantu peserta didik dalam memahami karakteristik proyek yang akan dibuat nantinya

Pengimplementasian media ajar berbasis TPACK membuat peserta didik lebih bersemangat dan tidak bosan saat proses pembelajaran.

Pemilihan model pembelajaran dan juga kegiatan yang berpusat pada peserta didik sangat meningkatkan keaktifan peserta didik saat proses pembelajaran. Sehingga peserta didik termotivasi untuk belajar.

3. Dampak Terhadap Sekolah

Penerapan aksi memang bukan suatu langkah yang besar untuk merubah atau memecahkan masalah sekolah. Hal itu merupkan langkah kecil dalam bentuk alternatif-alternatif pemecahan masalah yang sederhana. Tetapi dari hal kecil itu akan bermanfaat dan berdampak bagi sekolah bila diterapkan dengan baik dan konsisten. Penerapan aksi akan membuat sekolah semakin berwarna dan berdampak positif bagi peserta didik. Ditambah lagi hasil aksi berupa video yang diunggah pada youtube membuat sekolah semakin dikenal oleh masyarakat dan mendapat respon positif dari wali murid.

 

Persentasikan gambar hasil kerja kelompok (foto istimewa)

 

4. Dampak Terhadap Masyarakat/ Wali Murid

Dampak yang dirasakan orang tua peserta didik adalah rasa semakin percaya terhadap sekolah. Melalui pembelajaran interaktif yang telah dilakukan guru dan peserta didik kemudian hasilnya diunggah di youtube membuat orang tua peserta didik bangga setelah melihat putra-putrinya terlihat aktif dalam pembelajaran di kelas.

Terdapat beberapa hal yang dapat dilihat untuk menentukan keefektifan penerapan strategi yang telah diterapkan oleh guru antara lain:

Penggunaan media pembelajaran berbasis IT dengan menggunakan power point interaktif membuat peserta didik lebih termotivasi untuk belajar, karena peserta didik dapat mengamati gambar, video dan materi dalam media tersebut. Media botol bahaya kabut asap dalam eksperimen juga menambah pemahaman peserta didik terhadap bahaya kabut asap yang berdampak pada hasil belajar peserta didik.

Penerapan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dan PjBL (Project Based Learning) dalam pembelajaran membuat peserta didik menjadi tertantang untuk berpikir kritis dan mencari informasi lebih banyak dari berbagai sumber, serta lebih termotivasi terhadap materi yang diajarkan.

Hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor, antara lain:

Aspek afektif

Peserta didik semula dalam kemandirian mengerjakan tugas dari guru masih kurang baik, kemudian mengalami perubahan tingkah laku menjadi baik/ sangat baik. Peserta didik lebih percaya diri untuk bertanya, menjawab pertanyaan, mempresentasikan dan memberikan tanggapan kepada kelompok lain maupun guru; dan peserta didik juga mengalami kenaikan dalam kegiatan kerjasama, terlihat pada pembagian tugas secara merata pada setiap anggota kelompok. Sehingga semua anggota kelompok memiliki peran dalam mengerjakan tugas.

Aspek kognitif

Nilai peserta didik mengalami peningkatan tuntas dalam KKM. Dikategorikan tuntas karena semua nilai peserta didik di atas 70. Hal ini dikarenakan KKM yang telah ditetapkan adalah 70. Persentase ketuntasan siswa sebelunya hanya 60% kemudian meningkat menjadi 100%.

Aspek psikomotor

Peserta didik sudah mampu membuat sebuah karya gambar model dan gambar ilustrasi dengan pengamatan melalui media berbasis video tutorial. Penerapan eksperimen belum ada pada pembelajaran sebelumnya, karena pada pembelajaran sebelumnya peserta didik hanya dinilai psikomotor dari hasil membuat pertanyaan dari teks bacaan dan menjawab pertanyaan tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa ada peningkatan dari aspek psikomotor pada keaktifan peserta didik melakukan eksperimen saat proses pembelajaran.

 

Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil penerapan strategi ini efektif karena mampu meningkatkan hasil belajar dan motivasi peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran secara interaktif.

Pada kegiatan refleksi juga perlu diketahui respon dari orang lain terkait strategi yang digunakan pada aksi yang telah dilakukan. Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan antara lain :

1. Respon Kepala sekolah dan guru

Respon positif terkait pelaksanaan aksi untuk mengatasi masalah pembelajaran yang dialami guru. Respon positif tersebut diberikan karena guru sudah menggunakan metode pembelajaran yang bervariatif, model pembelajaran inovatif, dan media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan (power point interaktif dan media video tutorial)

2. Respon Peserta didik

Peserta didik memberikan refleksi bahwa pembelajaran sangat menyenangkan. Media pembelajaran yang digunakan menarik dan membantu dalam memahami materi pelajaran.

3. Respon Wali murid/ orang tua peserta didik

Respon positif dari orang tua peserta didik setelah melihat hasil video pembelajarn aksi yang diunggah di youtube. Orang tua senang melihat putra-putrinya aktif dalam pembelajaran di kelas.

Keberhasilan dari penerapan strategi pada aksi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor keberhasilan pembelajaran dapat dilihat dari:

Dukungan dari kepala sekolah yang memberikan izin praktik PPI dan dukungan teman sejawat yang membantu mempersiapkan alat dalam proses perekaman kegiatan pembelajaran.

Penguasaan guru terhadap model pembelajaran, metode pembelajaran, dan media pembelajaran dalam penerapan strategi aksi. Keterampilan dalam pembuatan LKPD, bahan ajar, dan langkah-langkah pada RPP.

Keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran dan memperoleh hasil pemecahan masalah melalui kegiatan diskusi kelompok. Hasil diskusi kelompok kemudian dipresentasikan dengan penuh tanggung jawab.

Sarana prasarana yang mendukung kegiatan pembelajaran. Media power point tidak akan bisa digunakan untuk pembelajaran yang interaktif tanpa adanya LCD proyektor dan koneksi internet yang stabil yang dimiliki oleh sekolah.

 

Hasil penerapan strategi pada aksi ini memiliki keunggulan dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik. Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan ini antara lain:

 

Guru semakin memahami kondisi peserta didik dan dapat mengelola kelas dengan baik.

Guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam memilih model dan media pembelajaran untuk membuat proses belajar mengajar sesuai dengan yang diharapkan. Hal tersebut dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi peserta didik dalam mengikuti pelajaran.

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *