Sorot  

Klarifikasi : Kades Karumpa Karmili, Semua Tudingan Hanya Persaingan Politik

Porostengah.com, Selayar – Kades Karumpa Kecamatan Pasilambena Kabupaten Kepulauan Selayar Klarifikasi berita yang muncul terkait dirinya Mark Up Anggaran Dana Desa dan masyarakat merasa dirugikan dan bantuan masyarakat.

Kepala Desa Karumpa Karmili dalam Klasifikasi nya mengatakan, Beberapa poin dari keberatan BPD yg seharusnya dikonfirmasi ke saya tapi mereka lebih enak masukkan di media adalah Sewa barang bantuan yang dikira dibebankan ke penerima padahal sewa kapal tersebut menjadi tanggung jawab kepala Desa.

Saya sudah mengkonfirmasi kepada pemilik kapal siapa aja yg dimintai sewa dan sewa merwka di gantikan, itupun hanya sekita 7 orang saja. Kemudian ada juga yg menjadi isssue keberatan di media itu bahwa sewa angkut kaisarnya ditanggung oleh pemilik..mengenai ini saya sampaikan bahwa titik kumpul barang bantuan itu di kantor Desa, dari Kantor Desa kami panggil penerima untuk menerima bantuan kalau mereka gerobak sendiri atau mereka pikul sendiri barangnya dari kantor desa kerumah itu tidak masalah tapi ada juga rumah yg jauh dari kantor desa sehingga butuh kaisar untuk muat, maka dipersilahkan untuk muat sendiri dan cari kaisar sendiri disinilah yg jadi polemik. Ungkap Karmili

“Kalau kaisar sendiri atau punya keluarga yg memiliki kaisar boleh gratis tapi kalau orang lain tentu harus disewa. Rata rata mereka sewa sendiri kaisarnya dan tidak ada yang keberatan, Justru yang keberatan itu lawan politik saya yang tiba tiba muncul di media bahwa sewa kaisar ditanggung oleh penerima”

Sehingga pembawa kaisar sempat tidak mau lagi mengantar barang barang bantuan kalau tidak disewa, disarankan ambil sendiri di kantor desa. Tapi jarak kantor Desa dengan karumpa timur itu kurang lebih 5,5 kilo meter, pikul karung beras saja 5 kilo terasa berat apalagi berat bantuan rata rata diatas 10 kilo.

Pada Prinsipnya tidak ada yg keberatan, karena di media dan di masyarakat tidak ada satupun yang memposting tentang keberatannya, malah yang keberatan pendukung caleg tertentu dalam pileg baru baru ini. Ini bisa dipahami sebagai bagian dari cari suara.

Dalam hal ini menarik kesimpulan bahwa, Kades Karmili dalam hal ini sebagai terlapor oleh lawan Politiknya dianggap adanya persaingan dalam Kontestasi Politik baik itu Pemilihan Desa dan Legislatif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *