Jakarta – Kepala BPOM Taruna Ikrar menjadi narasumber dalam Talkshow “Skincare Check for The Greater Good of Your Skin” yang digelar oleh ParagonCorp, Kamis (28/11/2024). Talkshow yang digelar di Main Atrium Senayan City, Jakarta ini berfokus mengedukasi konsumen untuk cerdas memilih skincare dengan memastikan keamanannya, khususnya skincare beretiket biru. Talkshow ini merupakan rangkaian kegiatan Beauty Science Tech 2024 yang bertujuan mengedukasi konsumen tentang sains dan teknologi yang mendasari produk kecantikan.
Talkshow “Skincare Check for The Greater Good of Your Skin” ini dimoderatori oleh dokter selebgram, yaitu dr. Arlene Rainamira. Selain Kepala BPOM, narasumber lainnya adalah Deputy CEO Paragon Technology and Innovation dan perwakilan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) Cabang Jakarta dr. Andina Bulan Sari.
Pada bahasannya, Kepala BPOM mengimbau pentingnya bijak dalam memilih kosmetik, terutama terkait peredaran skincare dengan label biru yang tidak memenuhi ketentuan. Ia menyatakan bahwa produk dengan label biru memiliki peran penting untuk kebutuhan kesehatan masyarakat, namun penggunaannya harus diawasi dengan cermat untuk mencegah timbulnya dampak negatif.
“Skincare beretiket biru merupakan istilah yang digunakan masyarakat untuk produk perawatan kulit yang ditambahkan bahan obat keras tanpa resep atau pengawasan dokter. Produk ini seharusnya diproduksi sebagai obat racikan yang khusus diberikan kepada pasien sesuai dengan diagnosis dokter,” jelas Taruna Ikrar pada peserta talkshow yang terdiri dari pelaku usaha industri kecantikan, apoteker, praktisi kesehatan dan kecantikan, serta masyarakat umum.
Ia juga menambahkan bahwa skincare beretiket biru yang diperoleh tanpa resep dokter tidak memiliki izin edar sehingga tidak diketahui keamanan, manfaat, dan mutunya. Dari sisi mutu, produk ini memiliki jangka waktu kestabilan pendek sehingga tidak untuk dipergunakan dalam jangka waktu lama. Oleh karena ketidaktahuan atau ketidakpedulian pada regulasi, produk tersebut dibuat secara massal, dilabeli etiket biru, dan diedarkan secara online.
“Hal ini perlu menjadi perhatian bahwa skincare etiket biru itu dipastikan bukan untuk umum, namun spesifik untuk masing-masing individu dan harus melalui resep dokter,” tegas Taruna Ikrar lagi.
Event Beauty Science Tech 2024 berlangsung pada 28 November–1 Desember 2024 dengan mengusung tema Reshaping the Future. Selain talkshow, event ini menyajikan beragam aktivitas, yaitu pameran, demo, dan special performance dari Yura Yunita.
Saat ditanya tentang sistem pengawasan di ParagonCorp untuk memastikan bahwa semua produk sesuai dengan klaim yang diajukan dan regulasi yang berlaku, Deputy CEO Paragon Technology and Innovation dr. Sari Chairunisa menjelaskan bahwa Tim Riset dan Pengembangan telah memastikan adanya sistem pengawasan yang efektif di perusahaan. Sistem tersebut bertujuan menjamin bahwa semua produk sesuai dengan komposisi, konsentrasi, dan efikasi yang diklaim.
Selain itu, semua produk juga dipastikan mengikuti langkah-langkah regulasi yang berlaku, terutama regulasi dari BPOM. “Jadi kalo di pabrik kosmetik sudah ada sistem yang sudah terbentuk karena kita mengikuti cara pembuatan kosmetik yang baik (CPKB) dan BPOM sebagai badan pengawas juga melakukan cross check berkala dan tak terduga,” ungkapnya.
Di sisi lain, dr. Andina Bulan Sari turut mengimbau masyarakat untuk cerdas memilih skincare. “Kita sebagai konsumen harus cerdas dalam memilih skincare. Jadi, harus tau skincare yang dicoba, disesuaikan dengan tipe dan kondisi kulit kita,” ucapnya.
Sebagai langkah untuk mengatasi peredaran skincare beretiket biru yang tidak sesuai dengan ketentuan, BPOM terus melakukan berbagai upaya pengawasan dan penindakan. Masyarakat pun diimbau untuk tidak mudah tergiur dengan promosi skincare yang menjanjikan efek instan, terutama yang tidak memenuhi standar regulasi, termasuk produk beretiket biru. Mengingat sifatnya yang personal, skincare beretiket biru hanya dapat diperoleh dengan resep dokter melalui apotek, disesuaikan dengan kondisi setiap individu. Hal ini penting untuk memastikan keamanan dan efektivitas produk yang digunakan demi kesehatan kulit.