79 Tahun Indonesia Merdeka, Masyarakat Kayuadi Belum Menikmati Jalan Mulus, Anggaran Rp 8 Miliar Terbuang Percuma

Porostengah.com, Selayar — Meski Indonesia telah merdeka selama 79 tahun, masyarakat Desa Kayuadi di Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan, masih harus berjuang untuk mendapatkan infrastruktur dasar, khususnya jalan yang layak. Kondisi jalan di desa tersebut hingga saat ini masih rusak parah dan berlumpur ketika hujan dan berdebu ketika Cuaca Panas, menyulitkan mobilitas warga sehari-hari.

Diketahui, Pengerjaan Konstruksi jalan yang di anggarkan tahun 2019/2020 sebesar 8.4 miliar dalam kota Kayuadi Kecamatan Takabonerate tepatnya Desa Batang yang di tenderkan Peningkatan Jalan Paket I (Lapen-Ac-Wc) (199) Dalam Kota Kayuadi, Pekerjaan Konstruksi, Kab. Kepulauan Selayar oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, Rp 8.400.000.000.00 Rp. 8.355.631.06200 yang di menangkan oleh Cv. kuadran Jln. Toa Daeng III No. 22 RT. 005 RW. 004 Batua Manggala Makassar Sul-Sel – Makassar (Kota)— 02992 500 S5 | Sulawesi Selatan belum menuai hasil hingga tahun ini 2024.

Padahal, pemerintah telah mengalokasikan anggaran kurang lebih sebesar Rp 8 miliar untuk pembangunan jalan di wilayah tersebut. Namun, hingga saat ini, hasil dari proyek tersebut tidak dapat dirasakan oleh masyarakat. Jalan yang diharapkan menjadi akses utama bagi perekonomian dan kehidupan sosial warga justru tetap tidak layak digunakan.

Baca Juga : 79 Tahun Indonesia Merdeka, Masyarakat Dusun Muntea Desa Kohala Belum Merasakan Akses Jalan Mulus

Pemuda setempat mengeluhkan bahwa penggunaan anggaran yang besar tersebut tidak memberikan manfaat yang diharapkan. Mereka mempertanyakan efektivitas penggunaan dana tersebut dan menduga adanya penyimpangan dalam pelaksanaannya.

“Anggaran sebesar itu seharusnya bisa membangun jalan yang bagus dan tahan lama. Namun, kenyataannya, jalan ini tetap rusak dan bahkan lebih parah setelah proyek selesai,” ujar salah satu Pemuda Kayuadi Dika

Keadaan ini menambah daftar panjang masalah infrastruktur di Indonesia, khususnya di daerah-daerah terpencil. Masyarakat berharap agar pemerintah daerah dan pusat lebih serius menangani masalah ini dan memberikan solusi nyata agar pembangunan dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia, tanpa terkecuali. (*)

error: Content is protected !!
Exit mobile version