Porostengah.com, Selayar – Sekitar seratus tenaga harian lepas (THL) Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Kepulauan Selayar dilaporkan telah diberhentikan dari pekerjaannya. THL yang diberhentikan mencakup penggali got, penyapu jalan, hingga sopir motor dan mobil pengangkut sampah.
Menurut informasi yang diterima, kebersihan Kota Benteng Selayar selama ini terjaga berkat kerja keras mereka. Namun, keputusan pemberhentian ini menuai protes dari para pekerja. Mereka menilai tindakan Kepala Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup, Muhammad Taufiq, tidak mempertimbangkan aspek kemanusiaan.
“Kami ini pekerja kasar dengan gaji di bawah standar Upah Minimum Regional (UMR). Tanpa kami, Kota Benteng tidak akan sebersih sekarang. Kami sudah bekerja bertahun-tahun, tetapi malah diberhentikan,” ujar seorang pekerja yang enggan disebutkan namanya.
Pekerja tersebut juga mengungkapkan keprihatinannya atas nasib mereka ke depan. “Kami tidak tahu harus mencari nafkah di mana lagi untuk anak dan istri, karena sudah terbiasa bekerja seperti ini selama bertahun-tahun.”
Sementara itu, pemerhati sosial Selayar, Andi Nur Hamzah, mendesak agar para wakil rakyat segera turun tangan untuk menyelesaikan persoalan ini.
