Porostengah.com, Selayar – Rombongan Muhibah Budaya Jalur Rempah yang berlayar dengan KRI Dewaruci telah sampai di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Kegiatan yang diadakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi itu akan menelusuri jejak peradaban jalur rempah di Kepulauan Selayar yang pernah jaya pada masa lampau.
KRI Dewaruci sandar di dermaga Pelabuhan Rauf Rahman Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, Selasa (28/11/2023) sekitar pukul 09.00. Sebelumnya, sejak Jumat (24/11/2023) siang, rombongan berjumlah 46 orang dan puluhan kru kapal ini bertolak dari Dermaga Madura, Pangkalan Komando Armada II, Surabaya.
Dari 46 anggota rombongan itu, sebanyak 25 di antaranya merupakan anak muda dari berbagai wilayah Indonesia yang disebut sebagai Laskar Rempah. Untuk mengikuti kegiatan ini, mereka diseleksi dari total 535 pendaftar. Adapun 21 orang lainnya terdiri atas rombongan Kemendikbud Ristek, peneliti, influencer, dan jurnalis.
Kedatangan rombongan yang dipimpin Komandan KRI Dewaruci Letnan Kolonel Laut (P) Sugeng Hariyanto itu disambut Wakil Bupati Kepulauan Selayar Saiful Arif, Koordinator Kelompok Kerja Diplomasi Budaya Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbud Ristek Yusmawati, serta sejumlah pejabat.
”Selamat datang di Kabupaten Kepulauan Selayar yang besok (Rabu, 29/11/2023) akan memperingati hari ulang tahun ke-418,” ucap Saiful Arif dalam sambutannya
Selama berada di Kepulauan Selayar hingga 1 Desember 2023, rombongan Muhibah Budaya Jalur Rempah akan menyusuri jejak peradaban jalur rempah di daerah yang terkenal sebagai produsen kelapa ini. Selain itu, mereka juga akan mengikuti Festival Kelapa dan Budaya Maritim Selayar yang diadakan Pemkab Kepulauan Selayar.
Selain pameran produk kelapa, seminar, serta berbagai pertunjukan dan ritual, festival juga akan menyuguhkan acara minum kelapa bersama. ”Panitia menyiapkan 4.180 butir kelapa muda untuk memecahkan rekor Muri bertepatan dengan hari jadi Selayar ke-418,” ujar Saiful
Yusmawati mengatakan, Muhibah Budaya Jalur Rempah tahun ini merupakan kegiatan yang kedua. Tahun lalu, rombongan Muhibah Budaya Jalur Rempah berlayar ke enam titik di wilayah Indonesia timur, yaitu Surabaya, Makassar, Baubau-Buton, Ternate-Tidore, Banda, dan Kupang.
”Di Selayar, kami akan menyusuri jejak peradaban yang pernah ada dalam jalur rempah dibantu sang legenda, KRI Dewaruci, yang sudah ditetapkan sebagai warisan budaya nasional. Meskipun usianya sudah tua, kapal ini masih mampu melayari pulau-pulau di Indonesia. Suatu kebanggaan bagi kami,” kata Yusmawati
Menurut Yusmawati, jalur rempah bukan sekadar rangkaian pulau-pulau yang tersebar di lautan Nusantara. Di jalur itu juga tersimpan kisah perjalanan bangsa Indonesia yang sangat penting.
Muhibah Budaya Jalur Rempah pun diharapkan bisa menghidupkan kembali semangat kebersamaan dan pertukaran budaya yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas Indonesia sebagai bangsa maritim.