News, Sorot  

Pembangunan Jalan Hotmix di Desa Labuang Pamajang dan Teluk Kampe Terancam Berkualitas Buruk Akibat Keterlambatan dan Musim Hujan

Selayar – Pembangunan infrastruktur Jalan Hotmix di Desa Labuang Pamajang dan Desa Teluk Kampe, Kecamatan Pasimasunggu, Kabupaten Kepulauan Selayar, merupakan proyek yang sudah dinantikan puluhan tahun oleh masyarakat setempat.

Jalan ini diharapkan akan meningkatkan akses dan mendukung perekonomian lokal, sehingga kualitas pembangunan harus sesuai dengan harapan warga, anggaran yang dialokasikan, serta waktu penyelesaian yang telah ditentukan.

Sayangnya, proyek ini mengalami keterlambatan dan terancam melewati batas tahun anggaran. Saat ini sudah memasuki bulan November, dan musim hujan diperkirakan akan segera tiba, yang berpotensi memperburuk kondisi pengerjaan. Pekerjaan di tengah musim hujan dikhawatirkan menurunkan kualitas jalan, membuatnya cepat rusak, dan berpotensi mengakibatkan pembengkakan anggaran pemeliharaan di masa depan, mengingat jalan hotmix sangat rentan terhadap paparan air.

Salah satu warga Desa Labuang Pamajang yang tidak ingin identitasnya di sebutkan, mengungkapkan kekhawatirannya: “Kami sangat berharap proyek ini berjalan lancar karena jalan ini sangat penting bagi mobilitas dan ekonomi kami. Namun, dengan adanya kendala keterlambatan serta cuaca hujan yang mendekat, kami khawatir kualitas jalan tidak akan sesuai harapan.”

Selain itu, ia juga menyoroti masalah material yang digunakan dalam proyek ini, di mana pondasi bawah jalan (LPB) menggunakan batu kapur, bukan batu ukuran 3-5 seperti yang semestinya, yang lebih kuat dan tahan lama. “Penggunaan batu kapur ini sangat meresahkan. Jika kualitas pondasi tidak sesuai standar, jalan akan cepat rusak dan memerlukan biaya perbaikan yang tinggi,” lanjutnya.

Masyarakat berharap agar dinas terkait memperhatikan keluhan ini dan memastikan proyek dilaksanakan dengan baik serta sesuai spesifikasi. Pengawasan ketat dari dinas sangat diperlukan agar penggunaan material memenuhi standar dan pekerjaan selesai tepat waktu tanpa mengorbankan kualitas.

Hasil investigasi oleh Zul di lapangan menunjukkan dugaan ketidaksesuaian spesifikasi material pada lapisan pondasi bawah (LPB) yang seharusnya menggunakan batu ukuran 3-5 dan batu kerikil, sementara lapisan pondasi atas (LPA) seharusnya menggunakan batu 2-3 yang diikat dengan pasir kasar.

Atas dasar tersebut, masyarakat meminta agar dinas terkait turun langsung ke lapangan, mengawasi material yang digunakan, serta mendesak kontraktor untuk menyelesaikan proyek jalan hotmix ini sesuai jadwal dan dengan mutu yang terjamin demi kemanfaatan jangka panjang bagi warga setempat.

error: Content is protected !!
Exit mobile version