Porostengah.com, Kepulauan Selayar – Pembangunan sarana irigasi sekunder di Balokboro, Desa Lembang Baji, Kecamatan Pasimasunggu Timur, Kabupaten Kepulauan Selayar, yang menelan anggaran sebesar 47 miliar rupiah dari APBD Provinsi, ternyata tidak membawa manfaat bagi para petani setempat sejak dibangun pada tahun 2017.
Proyek yang semula diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian ini, kini menjadi sorotan warga. Para petani mengeluhkan bahwa irigasi tersebut tidak berfungsi Pembangunan Sarana Irigasi Sekunder di Balokboro Tidak Bermanfaat bagi Petanidengan baik dan tidak mampu mengalirkan air ke lahan pertanian mereka. Hal ini menyebabkan mereka kesulitan dalam mengairi sawah dan kebun, yang berdampak pada hasil panen yang tidak optimal.
Diketahui, Penganggaran dilakukan dalam 2 tahap, pada tahun 2017 dianggarkan untuk pembangunan sebesar Rp.20.000.000,- (Dua Puluh Miliar rupiah) yang di kerjakan oleh PT. Ika Anugerah Raya dan pada tahun 2018 dianggarkan untuk pembangunan jaringan (Lanjutan) dengan besaran anggaran 27.200 Miliar Rupiah yang di kerjakan oleh PT. Arya Graha Putratama, total semua anggaran yang di manfaatkan sebesar Rp. 47.200.000.000,- (Empat Puluh Tujuh Dua Ratus Miliar Rupiah) tanpa hasil.
Salah seorang petani, Bapak Arifin, menyatakan bahwa sejak irigasi tersebut dibangun, tidak ada perbaikan signifikan yang dirasakan. “Kami sangat berharap dengan adanya irigasi ini, hasil pertanian kami bisa lebih baik. Namun, nyatanya air tidak sampai ke sawah kami. Kami harus mencari cara lain untuk mengairi tanaman,” ujarnya.
Pihak pemerintah daerah dan dinas terkait diharapkan segera turun tangan untuk menindaklanjuti keluhan warga dan melakukan perbaikan terhadap irigasi tersebut. Petani sangat berharap agar masalah ini dapat segera diatasi sehingga mereka bisa merasakan manfaat dari pembangunan yang telah dilakukan. (*)