Porostengah.com (Jakarta) – Ketua Umum DPP Pergerakan Milenial Nusantara (Permana), Khoirul Abidin yang akrab disapa Cak Abid mendukung penuh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri yang tengah mendalami hubungan dan keterlibatan dari 16 tersangka teroris yang merupakan anggota Negara Islam Indonesia (NII) dengan Jaringan Jamaah Islamiyah (JI).
Hal tersebut disampaikan Cak Abid menanggapi maraknya penangkapan sejumlah tersangka teroris yang terafiliasi dengan NII oleh Densus 88 Antiteror dalam gerilya di Provinsi Sumatera Barat.
Cak Abid yang merupakan Aktivis Muda Muhammadiyah meminta masyarakat mewaspadai gerakan politik Negara Islam Nusantara (NII), yang ingin merubah ideologi Pancasila dan mengulingkan pemerintah yang sah yang dianggap thagut, mempunyai paham takfiri, melakukan gerakan bawah tanah dengan rekrutmen dan pelatihan atau ‘Idad.
Kami menegaskan masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap ajaran terorisme, karena jaringan mereka seperti sel tidur yang tidak terlihat gerak-geriknya dan menjadi sebuah ancaman bagi kedaulatan berbangsa dan bernegara,” ujar Cak Abid yang juga Pengurus DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Jakarta, Jumat (01/04/22).
“Kalau gerakan politik dan Ideologi NII dibiarkan, mereka akan semakin berani dan merajalela di bumi pertiwi. Hal tersebut dapat memancing munculnya gerakan yang sama di daerah lain,” kata Cak Abid.
Cak Abid menilai motif gerakan politik organisasi NII paling rawan dan berbahaya bagi kedaulatan bangsa, karena jaringan dan pengikutnya paling banyak dan menjadi sebuah ancaman yang nyata bagi Indonesia.
“Pancasila sudah sangat akomodatif, maka tak perlu lagi ada Ideologi lain yang ingin mengantikanya, saya dukung kepolisian untuk terus mencari jejaring mereka yang hendak merongrong dan menghancurkan kewibawaam Pancasila dan NKRI,” tegas Cak Abid.
Untuk itu, Cak Abid menghimbau masyarakat jangan terjebak pada janji manis dengan diiming-imingi bakal masuk surga dan hidup yang lebih bagus jika masuk NII. Karena, sejatinya mereka butuh anggota atau simpatisan untuk pembiayaan operasional melalui badan berkedok kemanusiaan.
DPP Permana mengajak semua pihak untuk saling bekerjasama dengan keragaman yang ada, lintas agama, akademisi, budayawan dan pemerintah memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak mudah terjerumus ideologi NII dan mendorong adanya regulasi yang melarang penyebaran ideologi yang bertentangan dengan Pancasila,” terangnya. (Khoirul Abidin/Red)