Puluhan Komunitas Pemuda Ikuti Aksi Muda Jaga Iklim Dengan Tanam 2000 Pohon Mangrove

Porostengah.com, Maros – Aksi Muda Jaga Iklim adalah gerakan yang mengajak pemuda Indonesia turut serta dalam memitigasi perubahan iklim, Aksi ini di gelar dengan melibatkan 400 peserta yang terdiri dari 70 an komunitas di Dusun Binangasangkara, Desa Ampekale, Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros Minggu, 15 September 2024.

“Jadi hari ini teman -teman, kita bersama lebih dari 400 peserta yang terdiri dari 70 komunitas, lembaga dan relawan, berkolaborasi bersama dalam aksi penyelamatan lingkungan dan krisis iklim.” Ungkap Yohanes koordinator aksi

Adapun sebanyak 2000 pohon mangrove yang di tanam pada kegiatan ini, selain itu, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pembentangan bendera merah putih sepanjang 100 meter dan di lanjutkan dengan aksi bersih di kawasan pesisir mangrove dusun Binangasangkara.

” Selain itu kita juga ada kelas edukasi, terkait penting manfaat ekosistem mangrove, bagaimana iklim, keberlanjutan ekosistem mangrove, dan tentang bagaimana pentingnya menanam mangrove dan manfaat menanam mangrove,” lanjut Yohanes.

Sementara itu Ayi Sudrajat selaku Kepala Stasiun Klimatologi Sulawesi Selatan mengatakan, kegiatan Aksi Muda Jaga iklim dengan menanam 2000 pohon mangrove ini merupakan rangkaian acara dari literasi iklim yang sebelumnya telah di lakukan di tanggal 10 September 2024.

“Kegiatan ini merupakan tindakan lanjutan dari kegiatan Literasi Iklim yang sebelumnya dilakukan di leang- leang, itu kan dalam rangka pemahaman penjelasan teori tentang apa itu perubahan iklim, bagaimana mencegahnya dan sekarang adalah aksi nyatanya dalam upaya memitigasi perubahan iklim.” Ujar Ayi Sudrajat.

Salah cara memitigasi perubahan iklim adalah dengan cara menanam, jika di wilayah pesisir menanam pohon mangrove dan jika di darat dengan menanam pohon.

Ayi juga mengatakan yang paling terasa dari perubahan iklim yang terjadi di sekitar wilayah pesisir akibat rusaknya ekosistem mangrove yakni berkurangnya tangkapan ikan, udang dan kepiting para nelayan. Sementara dampak secara global, karbondioksida yang berada di atmosfer menjadi over sehingga terjadi pemanasan global yang menyebabkan peningkatan temperatur suhu bumi.

“Maka dari itu penting peran generasi muda dalam menjaga iklim sebab, dampak perubahan iklim yang akan merasakan dampaknya mereka, jadi kalau bukan mereka yang memitigasi sekarang dampak itu akan mereka alami nantinya,” tutup Ayi.

error: Content is protected !!
Exit mobile version