Porostengah-Selayar. Laksamana Madya Mursalin Daeng Mamangung (1922-2006) adalah tokoh asal Selayar yang pernah menjabat Wakil Ketua DPR-GR masa Orde Lama dan Menteri Tenaga Kerja Orde Baru.
Sebelum meraih pangkat perwira tinggi Angkatan Laut dan duduk di pemerintahan, Mursalin turut berjuang bersama laskar-laskar di daratan Sulawesi melawan pendudukan NICA. Salah satunya terlibat dalam pertempuran di Palopo pada bulan Januari 1946.
Mungkin terinspirasi dari gelegar suara Bung Tomo saat menyemangati arek-arek Suroboyo, M. Jusuf Arief, komandan pejuang Palopo saat itu lantas punya ide unik. Lahadji Patang menulis dalam “Sulawesi dan Pahlawan-Pahlawannya” (1975) :
“Untuk mengobarkan semangat juang pasukan, beberapa hari sebelum pertempuran besar dimulai, M. Jusuf Arief memerintahkan kepada Mursalin Daeng Mamangung (bekas menteri tenaga kerja) untuk menyamar menyerupai Bung Tomo dengan berselimut kain putih di bawah pohon beringin yang besar di samping Istana Palopo, supaya berpidato untuk membakar semangat komandan-komandan PRI, agar bertempur mati-matian”
Berperan sebagai Bung Tomo dalam bungkusan selimut mungkin aksi yang nyentrik sekaligus menggelikan. Hal yang menunjukkan bahwa perang tidak melulu berisi darah dan air mata. Dalam situasi genting, masih tersisa ruang untuk senyum sambil geleng-geleng.
Ket. Gbr : Mursalin Dg Mamangung dan Bung Tomo
#sejarahselayar