Pemilu  

Maksimalkan Penguatan Bawaslu Palopo Gelar Sosialiasi Pengawasan Pemilihan

Bawaslu Palopo Sosialisasi Pengawasan Pemilihan
Maksimalkan Penguatan Bawaslu Palopo Gelar Sosialiasi Pengawasan Pemilihan

Porostengah. Com – Palopo

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Palopo menggelar sosialisasi pengawasan pemilihan bersama awak media dengan tema temu media, Jumat 25 /10/2024.

Dalam rangkaian kegiatan itu kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu indonesia raya dan dilanjutkan menyanyikan lagu mars Pengawas pemilu.

Widianto hendra, Koordinator Devisi dan Penyelesaian sengketa Bawaslu Palopo mengatakan bahwa media dan bawaslu merupakan instrumen serta memiliki peran penting dalam upaya pengawasan pemilu.

“media adalah salah satu instrumen penting. dalam pemilihan ini, karena itu kami yakin bahwa konstitusi pengawasan yang bawaslu lakukan itu tidak bisa maksimal tanpa dibantu dari rekan rekan sekalian,kami yakin betul bahwa selama ini media sangat banyak membantu kami dalam unsur pengawasan”, tutur Widianto

Asbudi Dwi Saputra, narasumber sekaligus pemateri pada kegiatan itu mengatakan pada tahun 2024 trend global semakin meluas banyak pengguna internet terpapar hoaks.

“data menunjukkan bahwa tingkat penetrasi internet indonesia pada tahun 2023 berada di 78% artinya pengguna yang terkoneksi internet itu dari jumlah penduduk sekitar 78,19%

“Dari data yang cukup besar itu di peroleh bahwa 45% diantaranya itu termasuk sebaran hoaks, Jadi pengguna internet yang cukup tinggi itu ternyata juga pengguna yang terpapar hoaks” Kata Asbudi Dwi Saputra, Dosen Universitas Hasanuddin

Lebih lanjut Asbudi Dwi Saputra menjelaskan revolusi sebaran hoaks tahun 2020 tidak hanya mengangangkat isu politik namun juga terkait pandemi.

“Jadi dalam revolusi sebaran hoax tahun 2020 itu tidak hanya politik, juga terkait musim pandemi saat itu, sementara tahun 2022 hingga tahun 2023 isu kesehatan terkait pandemi sedikit menurun di gantikan dengan isu politik, pada tahun 2023 itu 45% sekarang tahun 2024 mungkin lebih banyak lagi”,

Asbudi menjelaskan bahwa hoax seringkali disebarkan dengan motif yang tidak jelas, bahkan beberapa diantaranya sengaja disebarkan untuk menyesatkan, ketidakseimbangan antara fakta dan hoaks, ketika muncul sebuah berita kontroversial,cendrung seringkali dibagikan secara meluas

“sebanyak 14 kali di bagikan informasi hoaks, sementara informasi yang fakta hanya 764 kali dibagikan, maka penting untuk di counter berita Hoaks, jelasnya

Kegiatan sosialisasi degan tema Temu media itu dihadiri oleh berbagai perwakilan media diantara media online,cetak dan elektronik, mahasiswa serta tamu undangan.

error: Content is protected !!
Exit mobile version