Porostengah.com, Selayar – Di tengah perayaan kemerdekaan Indonesia yang ke-79, masyarakat Dusun Muntea di Desa Kohala, Kecamatan Buku, masih merasakan dampak dari keterbatasan infrastruktur. Meskipun Indonesia telah merdeka hampir delapan dekade, akses jalan yang layak masih menjadi impian bagi warga di dusun ini.
Jalan utama yang menghubungkan Dusun Muntea dengan desa-desa sekitar dan pusat kecamatan masih berupa jalan bebatuan yang saat hujan dan berdebu ketika kemarau. Kondisi ini membuat aktivitas sehari-hari, termasuk akses ke sekolah, pasar, dan fasilitas kesehatan, menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat.
“Kami berharap ada perhatian lebih dari pemerintah daerah maupun pusat untuk memperbaiki jalan di sini. Kondisi jalan yang buruk sangat menghambat kegiatan sehari-hari kami,” ungkap salah satu warga, Bapak Andi.
Masyarakat Dusun Muntea berharap, di usia kemerdekaan yang ke-79 ini, perhatian terhadap pembangunan infrastruktur di daerah terpencil seperti desa mereka bisa lebih ditingkatkan. Mereka percaya bahwa akses jalan yang baik akan membawa perubahan signifikan dalam kehidupan sehari-hari dan perekonomian masyarakat.
Harapan besar ini tidak hanya menjadi suara masyarakat Dusun Muntea, tetapi juga cerminan dari harapan banyak daerah lain di Indonesia yang masih berjuang untuk mendapatkan akses infrastruktur yang memadai. Merdeka tidak hanya berarti bebas dari penjajahan, tetapi juga bebas dari ketertinggalan pembangunan.