LAMPUNG SELATAN | POROSTENGAH.COM – Skandal memalukan kembali menyeret wajah pemerintahan desa. Seorang Kepala Tiyuh di Kabupaten Tulang Bawang Barat kedapatan menghabiskan malam di room karaoke Ratu Mas, ditemani dua wanita pemandu lagu. Ironisnya, pesta miras itu diduga dibiayai dari dana desa yang baru saja cair tahap kedua.
Fakta ini terungkap dari pengakuan pemilik room karaoke. Ia blak-blakan menceritakan kedatangan oknum pejabat desa tersebut.
“Dia sering datang ke sini. Malam itu dia minta satu jam dulu, ambil dua botol minuman, bir dan vigour,” ujarnya kepada wartawan.
Dua wanita pemandu lagu yang menemani pun membenarkan pesta tersebut.
Bintang, salah satu LC, mengaku baru pertama kali melayani sang kepala tiyuh.
“Aku baru malam itu bersama dia. Dia cuma nyawer Rp50 ribu,” katanya.
Ara, LC lainnya, menambahkan: “Malam itu dia minum bir, aku minum vigour. Di room dia nyanyi sambil rangkul, itu hal biasa,” ucapnya.
Kabar itu menyulut kemarahan masyarakat. Warga menilai kelakuan kepala tiyuh tidak hanya mencoreng wibawa jabatan, tetapi juga mengkhianati amanah dana desa.
“Dana desa itu untuk membangun tiyuh, bukan buat mabuk di karaoke! Kalau benar uang rakyat dipakai foya-foya, ini penghinaan terhadap masyarakat,” tegas seorang warga dengan nada geram.
Sorotan kini mengarah pada aparat pengawas. Publik mendesak pihak berwenang segera turun tangan mengaudit penggunaan dana desa. Jika terbukti, warga menuntut kepala tiyuh tersebut dicopot dari jabatannya tanpa kompromi.
Kasus ini sekaligus menambah daftar panjang praktik penyalahgunaan dana desa. Alih-alih untuk pembangunan, uang rakyat justru dipertontonkan di meja karaoke, di antara botol minuman dan dentuman musik malam.

















