MAKASSAR | POROSTENGAH.COM – Pemerintah Kota Makassar menyatakan dukungan terhadap langkah Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang kembali menggelar program pemberdayaan penyandang disabilitas bertajuk BRI Sahabat Disabilitas – Pelatihan dan Pemagangan. Program ini diklaim sebagai bagian dari komitmen BRI Peduli menciptakan ruang kerja inklusif dan kesempatan ekonomi yang lebih setara.
BRI menyebut program tersebut telah berjalan sejak 2021 dan menjangkau enam wilayah: Sumatra, Jakarta, Bandung, Bali, Yogyakarta, dan Kalimantan, dengan total 280 peserta. Tahun ini, Sulawesi menjadi wilayah sasaran kegiatan. Sebanyak 90 penyandang disabilitas ditargetkan ikut serta dalam pelatihan administrasi dan kewirausahaan.
Pelatihan berlangsung pada 11–20 November 2025, dilanjutkan dengan inagurasi dan pelepasan peserta magang pada 21 November 2025 di Aula Syekh Yusuf BBVP Makassar. Program ini melibatkan kolaborasi PT BRIdge, Yayasan Berdaya Menembus Batas, Balai Besar Pelatihan dan Produktivitas Makassar, serta Dinas Sosial dan Dinas Ketenagakerjaan melalui Unit Layanan Disabilitas.
BRI menegaskan, kontribusi mereka sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang menitikberatkan pada aspek pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, pelatihan ini turut dikaitkan dengan peringatan Hari Disabilitas Internasional, yang menuntut lebih banyak partisipasi penyandang disabilitas dalam pembangunan.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, dalam sambutannya mengatakan pemerintah daerah berkomitmen menyiapkan kebijakan yang berpihak pada kelompok disabilitas.
“Kami ingin memastikan lingkungan kerja yang inklusif tercipta, dan penyandang disabilitas memiliki akses yang sama terhadap kesempatan kerja,” ujar Munafri.
Ia juga menyebut partisipasi penyandang disabilitas dalam proses perencanaan pembangunan menjadi bagian penting dari visi Makassar sebagai kota unggul, aman, dan berkelanjutan.
“Pembangunan kota harus melibatkan semua kelompok warga, termasuk mereka yang selama ini terkendala akses,” katanya.
Program ini diharapkan menjadi pintu masuk bagi penyandang disabilitas untuk mengembangkan keterampilan dan meraih kemandirian ekonomi di tengah semakin ketatnya pasar kerja.


















