Porostengah.com, Selayar – Jembatan penyeberangan antar dua dusun ambruk akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi Desember 2022 lalu di desa Bontolebang Kecamatan Bontoharu Kepulauan Selayar.
Bencana alam adalah merupakan suatu kejadian yang disebabkan oleh alam yang dapat berisko tinggi sehingga tidak bisa diprediksi kapan dan dimana akan terjadi.
Pasca ambruknya jembatan yang diapit hutan mangrove membuat perekonomian melambat di dua dusun tersebut, kedua dusun diantaranya Dusun Gusung Lengu dan Dusun Gusung Barat.
Jembatan ini sebelumnya adalah lintasan anak – anak menuju sekolah di dusun Gusung barat dan masyarakat umum.
Pasca ambruknya jembatan, BaBinsa dan masyarakat berinisiatif membangun jembatan darurat sebagai sarana tambahan sementara untuk bisa dilewati pejalan kaki.
Kepala Dusun Gusung Lengu Malkiadi juga membenarkan hal tersebut bahwa masyarakat bersinergi dengan BaBinsa membangun jembatan darurat serta BaBinsa turun membantu warga dan anak – anak untuk menyeberang guna menghindari hal – hal yang tidak diinginkan.
BaBinsa Bontolebang Serda Asriadi. S, saat dikonfirmasi via WhatsApp menjelaskan, membenarkan bahwa jembatan Ambruk dan tidak bisa dilewati warga serta anak – anak yang berangkat menuju sekolah yang berlokasi diDusun Gusung Barat, dan Jembatan ambruk diperkirakan 10 meter. Ucap BaBinsa Via WhatsApp 31/01/2023
Masyarakat berharap ada tindak lanjut dari Pemerintah terkait untuk memperbaiki kerusakan jembatan tersebut.