PMB UM Bulukumba BRI KCP RATULANGI
BRI KCP RATULANGI

Aksi Kolaborasi Komunitas Penyandang Disabilitas bersama Organisasi Masyarakat Sipil Sulawesi Selatan sukses menggelar Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2025

Makassar – Aksi Kolaborasi Komunitas Penyandang Disabilitas bersama Organisasi Masyarakat Sipil Sulawesi Selatan sukses menggelar Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2025 di Makassar Creative Hub, Anjungan Pantai Losari, Rabu (3/12). Didukung Program BaKTI INKLUSI, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai realitas disabilitas di Indonesia.

Bank BRI Kas Summarecon BRI KCP Ratulangi PT. MASMINDO DWI AREA BROSUR PMB UM BULUKUMBA 2025

Acara ini dihadiri sejumlah pemangku kepentingan, termasuk Kepala Dinas Sosial Kota Makassar, H. Andi Bukti Djufrie, SP., M.Si., yang mewakili Wali Kota Makassar, serta perwakilan SKPD, akademisi, organisasi masyarakat sipil, organisasi penyandang disabilitas, dan Konsul Jenderal Australia di Makassar, Todd Dias.

Dalam sambutannya, Todd Dias mengapresiasi konsep acara yang dinilai inovatif karena melibatkan langsung masyarakat umum untuk memahami perspektif penyandang disabilitas.

Desensitisasi Ragam Disabilitas, Bangun Empati Publik

Ketua Panitia HDI 2025, Muhammad Luthfi, S.Tr.Sos., M.S.W, menjelaskan bahwa peringatan tahun ini dirancang khusus untuk memecah stigma dengan mendorong masyarakat non-disabilitas merasakan pengalaman yang biasa dihadapi penyandang disabilitas.

“Kami mengundang masyarakat untuk mencoba langsung berbagai alat bantu dari lima ragam disabilitas. Tujuannya sederhana: agar mereka memahami tantangan unik yang dihadapi teman-teman disabilitas,” ujar Luthfi.

Sesi Desensitisasi menjadi sorotan utama. Peserta diajak mengunjungi lima booth yang mewakili ragam netra, tuli, daksa, autis, down syndrome, dan psikososial. Mereka mencoba berjalan dengan mata tertutup, belajar Braille dan Bahasa Isyarat, mengikuti sesi terapi anak autis, hingga mencoba tanjakan dengan kursi roda.

Pengunjung yang menyelesaikan semua misi memperoleh stempel pada “Inclusion Passport”. Salah satu peserta, Hafidah Amiruddin, menyebut kegiatan ini membuka wawasan dan membuatnya lebih percaya diri dalam berinteraksi dengan penyandang disabilitas.

Talkshow BaKTI: Kekerasan Perempuan dan Krisis Iklim

Momentum ini juga dirangkaikan dengan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempua melalui penyelenggaraan Talkshow Inspirasi BaKTI bertema “Menelaah Keterhubungan Kekerasan Terhadap Perempuan dengan Perubahan Iklim dalam Perspektif Sosial Inklusi.”

Diskusi ini menyoroti dampak krisis iklim terhadap kelompok rentan serta pentingnya integrasi isu-isu tersebut dalam perencanaan dan penganggaran pembangunan.

Talkshow menghadirkan tiga narasumber:

* Nisria Nurul Magfirah Nasir, S.Pd(GERKATIN Makassar)

* Ni Nyoman Anna Marthanti, SIP., MA (Korwil Sulsel Formasi Disabilitas)

* Dr. Idrus, M.Si (Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Maros)

dengan Rusdin Tompo sebagai moderator.

Dorong Komitmen Kolektif terhadap Inklusi

Melalui peringatan ini, Aksi Kolaborasi menegaskan bahwa inklusi merupakan proses berkelanjutan yang memerlukan komitmen dari seluruh pihak.

Ketika stigma dihapus, akses diperluas, dan aspirasi penyandang disabilitas didengar, ruang inklusif akan tercipta. HDI 2025 di Makassar disebut menjadi langkah nyata menuju terwujudnya prinsip“no one left behind”, yang menempatkan komunitas disabilitas sebagai subjek pembangunan.

PT. MASMINDO DWI AREA
PMB UM BULUKUMBA
error: Content is protected !!