Porostengah.com, Selayar – Ratusan Massa yang menamakan diri Aliansi Peduli Demokrasi, melakukan aksi unjuk rasa di Jalan Jenderal Ahmad Yani Kantor KPU Kepulauan Selayar. Mereka menilai KPU tidak becus dalam jalankan tugasnya sebagai penyelenggara Pemilu.
Awalnya aksi berjalan damai, namun setelah perwakilan Massa yang diterima KPU mengaku mendapatkan jawaban yang tidak memuaskan, jumlah massa kemudian bertambah banyak dan melakukan aksi anarkis dengan melakukan pelemparan kepada aparat Kepolisian yang melakukan pengamanan.
Hal ini merupakan bagian dari Skenario Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) dalam rangka Pengamanan Pemilu 2024, yang digelar Polres Kepulauan Selayar di Depan Kantor KPU, hari ini Senin (16/10).
Kegiatan Sispamkota ini dibuka langsung oleh Kapolres Kepulauan Selayar AKBP. Ujang Darmawan Hadi Saputra, SH.,S.IK, MM.,M.IK dan dihadiri Bupati yang diwakili oleh Assisten 1 Pemerintahan M. Yunan Krg Tompobulu, Dandim 1415 Selayar Letkol Inf. Nanang Agung Wibowo, Wakil Ketua DPRD H. Andi Idris, Ketua KPU Andi Dewantara dan Para Komisioner, Ketua Bawaslu Nurul Badriyah, Para Kasubbag dan staf KPU, Lurah se Kota Benteng dan Undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Kapolres menyampaikan bahwa Sispamkota tersebut merupakan gambaran kemungkinan yang dapat terjadi pada Pemilu 2024 mendatang, serta juga merupakan gambaran kesiapan dan kemampuan Polres Kepulauan Selayar, dalam melakukan Pengamanan.
“Sispamkota ini juga melibatkan Unsur TNI dan Pemkab, yang berarti bahwa Polres Kepulauan Selayar akan menjalin kerjasama dengan Kodim 1415 Selayar dan Pemerintah di seluruh lapisan, serta dengan sarana dn prasarana yang ada untuk mengamankan Pemilu 2024 mendatang. Saya harap Simulasi ini tidak hanya sekedar latihan, tetapi juga menjadi motivasi untuk kita dapat bersama menciptakan Pemilu 2024 yang aman, lancar dan damai” kata Kapolres.
Dalam skenario Sispamkota tersebut disebutkan bahwa awalannya pihak Sat Intelkam Polres Kepulauan Selayar, mendapatkan Laporan Informasi tentang adanya rencana aksi unjuk rasa dari salah satu Parpol yang mengatasnamakan diri Aliansi Peduli Demokrasi.
Mereka akan melakukan aksi unjuk rasa sehubungan dengan dugaan adanya kecurangan dalam pemungutan dan penghitungan suara di Beberapa TPS, yang merugikan Partainya.
Berkaitan dengan hal tersebut, Kasat Intelkam juga melaporkan mulai adanya pergerakan Massa dari berbagai kecamatan daratan Kepulauan Selayar.
Mendapatkan informasi tersebut, Kapolres memerintahkan para Kapolsek untuk mencegah pergerakan Massa dari Kecamatan. Namun ternyata massa bergerak massif dan tidak dapat dicegah. Mereka kemudian berkumpul di Depan Kantor Bupati Kepulauan Selayar tidak jauh dari Kantor KPU.
Mendengar akan adanya massa dalam jumlah besar berkumpul untuk melakukan Aksi Unjuk Rasa, Kapolres memerintahkan Kabag Ops Kompol H. Bustan, SH untuk menurunkan Pasukan Dalmas dan Anti huru-hara serta berkoordinasi dengan Kodim 1415 Selayar serta Pemkab untuk bantuan Personel PAM dan peralatan taktis jika diperlukan.
Sesaat sebelum massa tiba di depan kantor KPU, Pasukan Dalmas yang diback up Personel Kodim 1415 Selayar serta dari Satpol PP dan Damkar, telah siaga untuk melakukan Pengamanan.
Awalnya Massa melakukan orasi dan menyampaikan tuntutannya termasuk untuk bertemu dengan Ketua dan Komisioner KPU.
Polres kemudian menurunkan Tim Negosiator untuk berkoordinasi dengan Massa serta memfasilitasi 3 perwakilan Massa untuk bertemu dengan Ketua dan Anggota KPU.
Namun pertemuan hanya berlangsung sesaat, karena perwakilan merasa tidak puas dengan penjelasan yang diterimanya dimana mereka menuntut dilakukan Pemungutan Suara ulang.
Alhasil, massa yang bertambah banyak dari berbagai Kecamatan mulai mengepung Kantor KPU. Melihat Kondisi tersebut, Pasukan Dalmas awal ditarik, kemudian dilanjutkan oleh Pasukan Dalmas lanjutan yang dibekali dengan tameng. Namun, massa semakin anarkis dengan mulai melakukan pelemparan ke Kantor KPU dan melempari Polisi, bahkan mulai melakukan aksi bakar ban.
Melihat adanya aksi pembakaran yang dinilai sangat berbahaya karena tidak jauh dari Kantor KPU terdapat POM Bensin, Pasukan Dalmas kemudian menurunkan pasukan taktis dibantu Pemadam Kebakaran, yang kemudian berhasil memadamkan api dan memukul mundur Massa.
Meskipun demikian hal tersebut tidak berlangsung lama, massa kembali datang dan melakukan pelemparan. Melihat hal tersebut atas perintah Danki (Perwira Penanggung Jawab Lapangan) memerintahkan melakukan penembakan Gas Air mata setelah sebelumnya peringatannya tidak diindahkan massa.
Tembakan gas airmata ke kantong -kantong massa berhasil melerai kerumunan dan memecah konsentrasi massa, kondisi ini diperkuat dengan Pasukan Dalmas menurunkan Patmor (Pasukan pencerai berai) yang melakukan pengejaran terhadap massa yang mulai bertindak anarkis. Akhirnya situasi kemudian mulai dapat dikendalikan dan Massa sudah tidak lagi kelihatan, beberapa diantaranya diamankan karena diduga melakukan penghasutan dan provokatif.
Dalam situasi mulai kondusif, Tim dari Sat Binmas kemudian turun ke Lokasi dan menghimbau kepada Warga sekitar untuk kembali melaksanakan aktivitas seperti biasa. Sementara di Kantor KPU tetap dilakukan Pengamanan oleh Personel yang ditugaskan.
Simulasi Sispamkota yang digelar Polres Kepulauan Selayar sebagaimana tersebut di atas mendapatkan apresiasi dan dinilai telah mampu menunjukkan kemampuan penanggulangan massa.
“Melihat Simulasi Sispamkota sebagaimana yang diperagakan tadi, Insha Allah kami yakin Polres Kepulauan Selayar, bersama Kodim 1415 dan dukungan Pemerintah serta seluruh komponen, akan dapat mengamankan jalannya seluruh Tahapan Pemilu 2024 mendatang” kata Ketua KPU Andi Dewantara, usai menyaksikan langsung jalannya Simulasi Senin, (16/10). (Humas Polres)