JAKARTA | POROSTENGAH.COM – Badan Gizi Nasional (BGN) kembali menuai sorotan publik. Polemik ini mencuat setelah publik menilai mayoritas pejabat di lembaga tersebut tidak memiliki latar belakang keilmuan gizi.
Sejumlah laporan media mengungkap, pejabat BGN justru banyak berasal dari kalangan militer, kepolisian, birokrasi, hingga jurnalis. Fakta ini dinilai tidak sejalan dengan tugas utama BGN yang berfokus pada pemenuhan gizi masyarakat melalui program unggulan Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala BGN, Dadan Hindayana, tercatat memiliki latar belakang pendidikan entomologi atau ilmu serangga. Hal ini semakin memicu kritik karena dianggap jauh dari kompetensi di bidang gizi. Suara.com melaporkan, tidak ada pimpinan utama BGN yang berlatar belakang ahli gizi, sementara Antara News mencatat, setidaknya ada 10 petinggi BGN berasal dari berbagai profesi non-gizi.
DetikHealth menyoroti bahwa kondisi ini membuat publik mempertanyakan efektivitas kebijakan BGN, terlebih di tengah sorotan kasus pelaksanaan program MBG yang melibatkan anggaran besar.
Okezone menambahkan, riwayat pendidikan Kepala BGN semakin menegaskan jurang kompetensi, sehingga publik mendesak adanya evaluasi serius terhadap struktur kepemimpinan lembaga tersebut.
Dengan berbagai kritik yang menguat, BGN kini berada di bawah tekanan publik untuk membuktikan kinerjanya dan menjawab keraguan soal kompetensi pejabat di dalamnya.