Porostengah.com, Selayar – Dalam mendukung program pemerintah melalui ketahanan pangan, Camat Pasilambena, Andi Irwan, mengungkapkan bahwa sektor pertanian tahun ini didominasi oleh tanaman jagung dan cabai. Selain itu, sebagian warga juga menanam sayuran seperti kangkung, terong, dan lainnya.
Namun, kendala muncul dari ternak sapi yang kerap menjadi hama bagi para petani. Untuk mengatasi hal ini, pihak kecamatan mendorong warga untuk beralih ke peternakan ayam, seperti ayam potong, ras, koper, dan KUB.
Target Produksi Jagung dan Strategi Pertanian 2025
Pasilambena menargetkan produksi jagung sebesar 50-200 ton pada tahun 2025. Dengan memanfaatkan lahan seluas 6 hektare yang dibagi menjadi 20 petak, dan melibatkan 10 tenaga kerja, setiap petak diharapkan menghasilkan keuntungan minimal Rp200.000 per hari.
Rincian Operasional Perkebunan,
Biaya Operasional:
1. Gaji tenaga kerja: Rp70.000 x 10 orang x 20 hari = Rp14 juta
2. Benih: Rp10 juta
3. Obat-obatan: Rp10 juta
4. Pagar: Rp10 juta
5. Biaya panen: Rp10 juta
Total Biaya: Rp54 juta
Hasil Panen Hortikultura:
Jagung kuning: 180.000 pohon menghasilkan 30 ton x Rp4.000 = Rp120 juta
Cabai rawit: 15.000 pohon menghasilkan 10 ton x Rp10.000 = Rp100 juta
Cabai keriting: 15.000 pohon menghasilkan 5 ton x Rp20.000 = Rp100 juta
Cabai besar: 15.000 pohon menghasilkan 5 ton x Rp20.000 = Rp100 juta
Pepaya: 250 pohon menghasilkan 20 buah x Rp5.000 = Rp25 juta
Pisang: 250 pohon menghasilkan 3 kg x Rp20.000 = Rp15 juta
Total Pendapatan: Rp480 juta
Biaya Operasional: Rp80 juta
Laba Bersih: Rp400 juta
Peluang Singkong Thailand dan Tanaman Lainnya
Singkong jenis Thailand juga menjadi alternatif yang menguntungkan. Dengan masa panen 3-4 bulan, 1 hektare lahan dapat menghasilkan 30 ton singkong. Dengan harga Rp2.500 per kilogram, hasilnya mencapai Rp75 juta per panen, atau Rp150 juta per tahun jika panen dilakukan dua kali.
Andi Irwan menambahkan, Masa panen di bulan ke 3 sampai dengan 12 bulan, kami juga akan geliatkan kembali pisang jenis bainang 250rb pohon untuk di jadikan dampo, target produski 40 ton sebulan, dan pepaya Kalifornia sebagai makanan pembuka dan kesehatan dan bergizi bagi anak sekolah dan seluruh warga.
“Jika semua program dapat terwujud dengan mengelolah secara modern dan profesional dgn luas lahan 2,5 ha/warga dgn model tumpang sari akan menghasilkan pendapatan warga 5 Sampai dengan 15 juta sebulan” tambahnya
Pesan Camat Pasilambena, Camat Andi Irwan mengajak para petani untuk bangkit dalam mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan perekonomian. “Alhamdulillah, dengan kebun hortikultura seluas 2,5 hektare dan hasil pertanian yang terus meningkat, kita optimis mampu membangun infrastruktur desa tanpa menggunakan APBD,” tutupnya.
Pesan Bermakna Andi Irwan, Mari bersama-sama memanfaatkan potensi ini demi kesejahteraan Pasilambena!