Porostengah.com, Kepulauan Selayar – Polsek Benteng Polres Kepulauan Selayar kembali menggelar Jum’at Curhat sebagai sarana masyarakat untuk menuangkan keluhan, aduan, saran, kritik dan masukan dari masyarakat kepada Kepolisian, terkait permasalahan yang terjadi maupun gangguan Harkamtibmas.
Kali ini kegiatan dilakukan dengan mengumpulkan Warga di Kantor Kelurahan Benteng Utara, Jum’at (24/01)
Pada pelaksanaannya, Warga yang hadir menyampaikan sejumlah permasalahan, diantaranya maraknya perkelahian antar Pelajar, kenakalan remaja, miras dan penyalahgunaan (menghirup) lem fox.
Selain itu Warga juga mengeluhkan sering terjadinya antrian saat pengisian BBM yang ada di Benteng Utara yaitu APMS CV. Tanri Jaya Niaga.
Pada kesempatan ini, Tim Jum’at Curhat Polsek Benteng menegaskan bahwa terkait Kenakalan Remaja tentu itu menjadi masalah bersama, baik Pemerintah, Sekolah, Kepolisian dan juga masyarakat sendiri.
Polsek Benteng akan mengunjungi sekolah-sekolah untuk memberikan bimbingan Kamtibmas serta melakukan koordinasi dengan pihak sekolah untuk mengambil kebijakan strategis guna meminimalisir hal tersebut, termasuk adanya perkelahian antar pelajar.
Meskipun demikian perhatian orang tua tetap menjadi yang utama.
” Perlu anak mendapatkan pendampingan dan pengawasan dari orang tua, guru, juga masyarakat. Ada beberapa faktor yg menyebabkan kenakalan remaja yakni kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua dan kurangnya pemahaman agama serta pengaruh lingkungan sekitar” kata Aiptu Sumardi.
Pada kesempatan ini, Aiptu Syaeful yang juga adalah Bhabinkamtibmas Benteng Utara, menjelaskan perihal antrian panjang yang sering terjadi, khususnya saat pendistribusian BBM Jenis pertalite, itu disebabkan karena adanya pengecer yang melalukan pembelian BBM Jenis Pertalite secara berulang kali atau mengisi kendaraan lebih dari satu unit, karena harga Pertalite yang relatif lebih murah dibandingkan pertamax dan lebih diminati konsumen.
” Jadi ini sudah sering kami tekankan ke pihak APMS untuk mengidentifikasi setiap konsumen, jika dimungkinkan hanya diberikan 1 kali saja satu hari dan dilakukan pembatasan. Jika kami melakukan penindakan, itu kadang jadi perdebatan lagi, karena para pengecer ini mengaku hanya itu pekerjaan mereka untuk menghidupi keluarga, jadi tentu kita berharap agar ada kebijakan operasional yang dapat memperbaiki kondisi ini” kata Syaeful.
Tim Jum’at Curhat Polsek Benteng, kemudian menyampaikan agar bilamana terjadi gangguan Kamtibmas atau ancaman gangguan, serta permasalahan lain, agar masyarakat jangan segan-segan menghubungi kepolisian khususnya Polsek Benteng, karena sudah menjadi tugas Polisi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. (Humas Polres)