Porostengah.com, Palopo – Ratusan kader Barisan Ansor Serbaguna (Banser) se- Sulawesi mengikuti Pendidikan Latihan Khusus (Diklatsus) BAGANA (Banser Tanggal Bencana) dan Basada (Banser Husada).
Diklatsus yang bergerak dibidang satuan khusus kesehatan itu digelar mulai 16 – 20 Maret, di Lapangan tembak Kodim 1403 Kota Palopo.
Skolat Diklatsus, Sahabat Wahyuddin Djafar mengungkapkan bahwa kegiatan Diklatsus Bagana dan Basada ini mengangkat tema “Membangun Militansi Kader Yang Profesional Menuju Kemandirian Organisasi”.
“Kegiatan ini diikuti kader – kader Ansor dari Kabupaten/Kota se-Sulawesi Selatan, dan juga dari Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat dan Sulawesi Utara,” ungkapnya.
Dirinya juga berharap, GP Ansor bisa membumi di Luwu Raya, khususnya Kota Palopo.
“InsyaAllah GP Ansor membumi di Luwu Raya terkhusus Kota Palopo, dan kami mohon Doa para ulama sehingga bisa melaksanakan kegiatan Diklatsus. Ucapan Terimakasih kami sampaikan kepada PT. Djarum, Platinum Cityplex, PDAM, Dandim 1430 Kota Palopo, Polres Palopo, Camat, Lurah, SKPD Kota Palopo, OKP Kota Palopo atas support di kegiatan ini,” ucapnya.
Ketua PC GP Ansor Kota Palopo, Reski Azis mengatakan, bahwa tujuan dari kegiatan tersebut untuk meningkatkan skill kader Banser dalam hal kebencanaan dan Kesehatan dalam bertugas di lapangan.
“Letak kegembiraan seorang kader Banser yaitu apabila mampu melaksanakan kegiatan Kebanseran (Diklatsar dan Diklatsus), Regenerasi kader organisasi,” katanya.
Menurutnya, ini adalah momentum kaderisasi formal di internal Banser untuk meningkatkan skill/keahlian dan wawasan anggota di bidang kebencanaan dan kesehatan.
“Mohon doanya semua, semoga Diklatsus ini berjalan maksimal dan mampu menghasilkan kader-kader Banser yang tangguh di bidang Kebencanaan dan Kesehatan,” ujarnya.
“Terima kasih kepada Satkorwil Banser dan PW GP Ansor Sulsel yang mempercayakan Kota Palopo sebagai tuan rumah Diklatsus ini,” sambungnya.
Hal senada juga Kasatkorwil Banser Sulsel Andi Abbas Rauf Rani, mengungkapkan bahwa orang hebat yang mampu melampaui dirinya sendiri.
“Banser selalu siap siaga dan tidak digaji, namun ketika negara genting dan terancam Banser siap terjun membela tanah air. Sebelum masuk ke Tanah Luwu,” ujarnya.
“Saya bediri ditanah Luwu, saya menginjakkan kaki saya ditanah Luwu untuk menyebarkan Ahlusunnah Wal Jamaah. Dan sekarang jumlah kader Banser sebanyak 14 rb di Sulsel,” pungkasnya.