POROSTENGAH.COM, — BRI Cabang Selayar terus berkomitmen membangun perekonomian Daerah Kepulauan Selayar melalui pemberdayaan UMKM, sebagai upaya mendukung cita-cita pemerintah untuk memfasilitasi pelaku usaha, khususnya para pelaku UMKM yang mengembangkan usaha.
Pimpinan cabang BRI Kepulauan Selayar Yoga Setiawan bersama Dandim 1415/Selayar Letkol Inf. Nanang Agung Wibowo lakukan kunjungan ke Nasabah BRI Pengusaha Home Industri Abon Ikan Cakalang di Dusun Mardekayya Desa Mekar Indah, Kecamatan Buki, Rabu (26/07).
Dalam kunjungan itu, Yoga Setiawan mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka melakukan pembinaan kepada UMKM, khususnya pada bidang olahan ikan agar terus berkembang. Sehingga nantinya menjadi produk unggulan khas selayar.
“Kehadiran kami disini untuk berikan dukungan dan pembinaan, supaya usaha pengolahan ikan ini dapat meningkat sebagai salah produk unggulan dan menjadi ole-ole khas Kabupaten kepulauan Selayar,” Ucapnya.
Lebih lanjut Yoga mengatakan, BRI berkomitmen untuk terus mendukung dari sisi permodalan dan edukasi tentang digital transaction, untuk memudahkan proses jual produk baik melalui offline store dengan menggunakan QRIS sebagai alat transaksi, dan kemudian menggunakan Aplikasi Mobile Banking untuk keperluan transaksi online.
Selanjutnya dalam interaksi itu, kepada Pinca BRI Selayar, Nasabah menyampaikan bahwa terdapat beberapa peluang ke depan dalam hal pengembangan usaha dan kendala yang sekarang dihadapi oleh rumah produksi. Diantaranya penetapan Hak atas Merek dan keterbatasan modal dan pasokan bahan Baku.
Pada kesempatan itu, Dandim 1415 Selayar Letkol Inf Nanang Agung Wibowo pihaknya akan terus mensupport memberikan dorongan agar lebih maju dan berkembang, serta siap mempromosikan produk UMKM.
“Usaha pengolahan abon ikan cakalang ini sdh cukup lama, salah satu kendala utama adl pasokan bahan baku ikan. Jadi produk yang dihasilkan tergantung dengan pasokan ikan yang dibeli secara langsung. Ditambah bila di Selayar terjadi musim barat yang hampir nelayan tdk melaut, sehingga pasokan ikan otomatis terhenti mengakibatkan produk Umkm juga ikut terhenti,” Ucap Dandim.
Letkol Inf Nanang menambahkan permintaan pasar cukup tinggi di seputaran Selayar bahkan dari Daera lain. Saat ini Alfamidi memberi tantangan minta 5000 pieces tiap bulan.
“Saya berharap UMKM terus berinovasi dalam pembuatan produk, tingkatkan kapasitas produksi, lahan diperluas. Jangan Puas akan hasil yang sekarang,” Tutup Dandim.