Evaluasi Rute Penyeberangan Antar Pulau Diminta Pasca Meninggalnya Pasien di Atas Feri

Porostengah.com, Selayar – Sabtu malam lalu, seorang pasien rujukan meninggal dunia saat dalam perjalanan di atas feri menuju rumah sakit di Kepulauan Selayar. Kejadian ini memicu reaksi keras dari masyarakat yang meminta evaluasi terhadap rute penyeberangan antar pulau, terutama yang melibatkan wilayah Taka Bonerate.

Arifin Arini, salah seorang warga, dalam komentarnya di media sosial menyampaikan bahwa rute penyeberangan saat ini dinilai memakan waktu lama dan kurang efisien. “Tidak ada yang bisa menahan kematian, tetapi kejadian kemarin, setidaknya kalau sampai di rumah sakit dulu baru meninggal. Rute Taka Bonerate yang perlu dievaluasi, terutama rute dari Jinato ke Kayuadi yang memakan waktu kurang lebih setengah hari. Ada banyak hal yang harus dibenahi, termasuk tempat khusus pasien di kapal dan jaringan seluler yang normal di pelabuhan Patumbukan,” ujarnya.

Erniyanti, warga lainnya, turut mengungkapkan kekhawatirannya. “Ini mi yang kami takutkan, karena kami berada di daerah paling ujung Selayar. Untuk sampai ke daratan, membutuhkan waktu satu hari satu malam. Dengan adanya jadwal terbaru feri Taka Bonerate, rutenya yang bertambah otomatis membuat pasien yang butuh penanganan cepat akhirnya terhambat,” ungkapnya.

Hal serupa disampaikan oleh beberapa tokoh masyarakat yang menyoroti pentingnya fasilitas kesehatan dan transportasi yang memadai. “Kita butuh perhatian serius dari pemerintah. Kapal penyeberangan harus dilengkapi ruang gawat darurat, dan rute harus lebih singkat untuk mengurangi risiko bagi pasien rujukan. Ini persoalan nyawa,” kata salah seorang tokoh.

Di sisi lain, keluarga pasien yang meninggal juga menyuarakan kekecewaannya. Mereka berharap kejadian ini menjadi pelajaran agar tidak ada lagi pasien yang kehilangan nyawa karena keterbatasan akses transportasi.

Masyarakat berharap pemerintah daerah dan instansi terkait segera mengambil langkah konkret, seperti mempercepat penyediaan fasilitas medis di pulau-pulau terpencil, memperbaiki infrastruktur pelabuhan, dan merevisi rute serta jadwal feri agar lebih efektif. “Kita semua punya harapan yang sama, yaitu akses pelayanan kesehatan yang cepat dan layak,” tutup Arifin.

Bawaslu Selayar Palopo Pilwalkot

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!