Porostengah.com, Maros– Program Inklusi BaKTI Kabupaten Maros kembali melibatkan puluhan kelompok konstituen dalam diskusi yang membahas pentingnya partisipasi politik serta isu perubahan iklim di desa mereka. Kegiatan ini bertujuan untuk menggali masukan dan usulan dari masyarakat terkait dampak perubahan iklim serta upaya mitigasi yang dapat dilakukan dengan melibatkan penggunaan anggaran desa.
Ni Nyoman Anna, fasilitator dalam kegiatan tersebut, menjelaskan bahwa diskusi yang dilakukan fokus pada fenomena perubahan iklim yang terjadi di desa-desa, seperti banjir, kekeringan, dan masalah sampah.
“Kami mengajak mereka untuk berdiskusi mengenai perubahan iklim yang terjadi di lingkungan mereka. Ternyata, banyak masalah yang mereka hadapi seperti banjir, kekeringan, dan sampah. Dari diskusi tersebut, mereka akan menghasilkan usulan yang nantinya dapat menjadi bahan pertimbangan dalam penggunaan anggaran desa. Kami juga ingin mereka berpikir kritis tentang cara-cara mitigasi krisis yang disebabkan oleh perubahan iklim,” kata Ni Nyoman Anna.
Sementara itu Ismawati, Koordinator Program Inklusi BaKTI Kabupaten Maros, turut menjelaskan bahwa Desa Mattirotasi, Kecamatan Maros Baru, dipilih sebagai lokasi kegiatan ini.
“Desa Mattirotasi dipilih karena merupakan desa dampingan Inklusi BaKTI, dan desa ini juga memiliki data kelompok yang cukup tinggi. Harapannya, kegiatan ini dapat memperkuat partisipasi politik masyarakat desa dalam merumuskan kebijakan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Kegiatan ini menjadi salah satu upaya penting dalam mendorong masyarakat desa untuk lebih aktif dalam proses perencanaan dan pengelolaan anggaran desa, serta memperhatikan isu-isu lingkungan yang berdampak langsung pada kehidupan mereka sehari-hari. Pihak Inklusi BaKTI berharap, dengan adanya diskusi ini, masyarakat dapat lebih peduli terhadap perubahan iklim dan berpartisipasi dalam upaya mitigasi yang lebih efektif.