POROSTENGAH, PALOPO – Usai membawa dan melakukan pembongkaran muatan materials konstruksi dan bahan consumable dalam packing jumbo bag milik PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS), Kapal MV RONG HAI yang telah sandar 20 April lalu, kini telah lepas sandar dan bertolak pergi dari Pelabuhan Tanjung Ringgit Palopo.
Pembongkaran muatan kapal tersebut telah selesai dilakukan dengan lancar dan tepat waktu. Proses pembongkaran yang efisien dan efektif ini menunjukkan kemampuan dan profesionalisme tim yang terlibat dalam proses ini.
Hal tersebut tidak lepas dari kerja sama beberapa mitra PT BMS yang ikut dalam proses sandar dan Pembongkaran seperti Perusahaan Agency Kapal PT Samudera Tanah Air dan Perusahaan Bongkar Muat, PT Bahtera Tanjung Selatan, serta upaya dan semangat buruh Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) yang jasanya telah digunakan oleh PT BMS, perusahaan Smelter Nikel yang berlokasi di Desa Karang-karangan, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
TKBM sendiri merupakan buruh pelabuhan yang bertugas memindahkan barang dari kapal ke pelabuhan atau sebaliknya. Mereka bekerja di lingkungan yang dinamis dan menantang, mengoperasikan berbagai peralatan dan alat berat, serta menjaga kelancaran proses logistik.
Kunjungan MV RONG HAI ke Pelabuhan Tanjung Ringgit Palopo merupakan salah satu contoh aktivitas kapal yang berdampak nyata pada perekonomian lokal. Dengan adanya kegiatan seperti ini, tentunya dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan, Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM).
PT BMS sebagai pemilik muatan menunjukkan komitmennya pada kualitas dan efisiensi dalam proses pembongkaran muatan. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan.
Staff legal PT BMS, Andi Agung Kaddiraja mengungkapkan PT BMS mengambil langkah nyata dalam upaya meningkatkan efisiensi pembongkaran material dengan memanfaatkan jasa para buruh TKBM, untuk memastikan kelancaran proses bongkar muat barang, termasuk material.
“Dengan TKBM, proses bongkar muat menjadi lebih terjamin dan aman, sehingga dapat mempersingkat waktu dan meningkatkan efisiensi keseluruhan operasi. Saya kira ini juga akan memberikan nilai positif dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka” Ungkapnya.
Lanjut Andi Agung, Mereka bekerja sesuai prosedur dan standar keamanan guna memastikan seluruh barang dalam kondisi aman saat proses berlangsung. Ia juga mengharapkan pentingnya penerapan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) selama proses pembongkaran. “Yang paling penting, saat bekerja tentunya tetap mengutamakan K3 demi keselamatan bersama,” tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Mandor TKBM, Dani, mengungkapkan bahwa kehadiran PT BMS membawa dampak positif bagi perekonomian para buruh di pelabuhan.
“Semenjak PT BMS rutin melakukan pembongkaran barang di Pelabuhan Tanjung Ringgit, penghasilan buruh TKBM meningkat. Kami bersyukur karena upah yang diterima cukup besar dibanding bongkaran kapal lokal lainnya,” ucapnya.
Dani melanjutkan, pada intinya kehadiran PT. BMS di pelabuhan tanjung ringgit dalam hal pembongkaran material menambah penghasilan bagi teman-teman Buruh. “Saya harap perushaan lain bisa mencontoh PT BMS agar mempercayakan bongkar muat kapal mereka kepada kami”, Harapnya.
Salah satu buruh TKBM yang telah melakukan aktivitas pembongkaran Kapal MV RONG HAI juga mengungkapkan rasa syukurnya, “Saya sendiri terus terang merasa beryukur karena dengan aktivitas bongkar muat kapal oleh PT BMS tentunya menambah pendapatan kami pak, saya pribadi juga berharap kapal muatan seperti PT BMS bisa bersandar setiap bulannya”. Ungkapnya sambil tersenyum. (*)