Porostengah.com, Selayar – Kapal tongkang yang terdampar di pesisir pantai sebelah barat Dusun Lembang Tusinna, Desa Maharayya, Kecamatan Bontomatene, Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, pada Senin (2/1/2023), diketahui bernama Kalimantan Abadi 03. (Dikutip dari MediaSelayar.com)
Kapal tongkang Kalimantan Abadi 03 tersebut ditarik dengan menggunakan kapal Tug Boat Delta ayu 608, milik PT. Ayu Samarinda. Kapal tongkang ini terlihat oleh warga Desa Maharayya, Sahabuddin ketika berada di pesisir Pantai sebelum shalat subuh.
Abdul Rahman, Masinis II Tug Boat Delta ayu 608, saat dikonfirmasi, kepada Pewarta mengatakan bahwa Ia berangkat dari Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan menuju PLTU Suralaya, Merak, Provinsi Banten pada Rabu, 18 Desember 2022.
“Kami berangkat dari Sungai Puting Banjarmasin, Kalimantan Selatan menuju PLTU Suralaya, Merak, Banten dengan memuat batu bara sebanyak 7.500 MT (Metrik Ton)”, kata Rahman.
Tapi, dalam perjalanan mereka dilanda cuaca ekstrem, gelombang tinggi dan angin kencang yang disertai hujan deras. Akhirnya, kata Rahman, pada Senin 23 Desember 2022, Ia bersama rekannya terpaksa melepas tali tongkang saat berjarak sekitar 25 Mil mendekati Pulau Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
“Setelah melepas tali tongkang, dan ditengah cuaca yang sangat ekstrem, kami terus melanjutkan perjalanan dan berlindung di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur”, lanjut Abdul Rahman.
Lanjut, Rahman yang saat ini masih berada di Pulau Bawean, Jawa Timur mengatakan setelah mendapat informasi kapal tongkang Kalimantan Abadi 03 terdampar di pesisir pantai Desa Maharayya, Kecamatan Bontomatene, Ia bersama rekannya akan berangkat dari Pulau Bawean ke Pulau Selayar malam nanti.
Kami bersyukur, mudah-mudahan kapal tongkang Kalimantan Abadi 03 tidak mengalami kebocoran, dan bisa segera dievakuasi.
“Malam ini juga kami akan berangkat ke Pulau Selayar. Perjalanan diperkirakan menempuh waktu sekitar 4 hari dari Pulau Bawean ke Selayar”, jelasnya.
Kami berharap, kapal tongkangnya aman-aman saja dan tidak ada kasus disana, Pak. Karena yang kami khawatirkan, jangan sampai ada bagang nelayan atau rumah warga yang berada di pesisir pantai yang rusak tertabrak oleh kapal tongkang Kalimantan Abadi 03, tutup Abdul Rahman. (Tim)