Porostengah.com, Selayar – Permasalahan antar warga di Desa Bontoborusu memanas setelah serangkaian kejadian yang melibatkan salah satu keluarga dengan pihak Kepala Desa. Situasi ini bermula dari perkelahian antara anak dari salah satu keluarga di wilayah Dongkalang, yang berujung pada permintaan mediasi kepada Kepala Desa Bontoborusu. 09/12/2024
Menurut keterangan salah satu pihak keluarga yang identitasnya tidak ingin disebutkan via WhatsAppnya mengatakan, mereka mendatangi Kepala Desa untuk meminta bantuan menyelesaikan masalah tersebut secara damai. Namun, Kepala Desa menolak dengan alasan tidak mau mengambil risiko. Beberapa hari kemudian, permasalahan lain terjadi, yakni pengeroyokan terhadap keponakan dari keluarga tersebut.
“Ketika terjadi pengeroyokan terhadap keponakan kami, pihak desa memanggil keluarga kami untuk berdamai. Namun, kami menolak karena sebelumnya saat anak kami bermasalah, Kepala Desa enggan mengambil tindakan. Kenapa sekarang baru mau mendamaikan?” ungkap salah satu anggota keluarga yang identitasnya di sembunyikan
Situasi semakin memanas pada malam Sabtu (7/12/2024), ketika salah satu anggota keluarga, yakni istri dari pihak yang bersangkutan, mendatangi rumah Kepala Desa untuk mengurus surat keterangan usaha. Surat tersebut dibutuhkan sebagai persyaratan KUT. Namun, alih-alih mendapatkan layanan, Kepala Desa justru mengeluarkan pernyataan yang dinilai tidak pantas.
“Kepala Desa menyebut keluarga kami ‘kurang ajar’ dan bahkan mengatakan tidak akan pernah melayani urusan kami selama dia menjabat,” tutur istri yang merasa dipermalukan. Selain itu, Kepala Desa juga menunjukkan gestur tidak menyenangkan dengan menepuk dadanya seolah menantang.
Kejadian ini membuat keluarga tersebut merasa terhina dan diperlakukan tidak adil oleh pemimpin desa yang seharusnya menjadi pelindung warganya. Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak Kepala Desa terkait insiden tersebut.
Masyarakat Desa Bontoborusu berharap adanya penyelesaian yang bijak untuk mencegah konflik lebih lanjut dan menjaga keharmonisan antarwarga.