KRONIK GEMPA SELAYAR DAN SEKITARNYA

PorostengahKepulauan Selayar. Gempa dengan magnitudo 7,4 SR yang mengguncang wilayah NTT pada Selasa (14/12/2021) turut menyebabkan ribuan bangunan rusak, ribuan orang mengungsi dan korban luka-luka di Kecamatan Pasimarannu dan Pasilambena, Selayar

Gempa 7.4 SR Kep. Selayar (foto istimewa)

Dalam catatan sejarah, wilayah Kepulauan Selayar dan sekitarnya memang bukan wilayah yang steril dari gempa. Gempa yang masih menyisakan trauma ini mengingatkan pada gempa Maumere 12 Desember 1992 yang menewaskan setidaknya 2.500 orang dan lebih dari 5.000 orang mengungsi. Gempa dan tsunami kala itu juga merusak lebih dari 18.000 rumah.

Satu abad sebelumnya, tepatnya tahun 1820, terjadi gempa dan tsunami dahsyat yang menewaskan 500 orang di Bulukumba (Tirto.id).

Berikutnya pada 14 Februari 1868, seperti tercatat dalam “Natuurkundig Tijdschrift voor Nederlandsch Indie” (Nijhoff, 1870) terdapat rentetan gempa (aardbeving) di Larantuka, Flores Utara, Adonara dan Pulau Selayar.

Ditengarai sebuah gempa kembali melanda pada 1897. Mengutip Soerabaijasch Handelsblad terbitan 02 Juni 1897, disebutkan bahwa menurut laporan dari Saleijer (Selayar), gempa bumi dan gelombang pasang pasti telah terjadi di pulau Tambolongan, akibatnya sebagian besar penduduk mengungsi ke wilayah Balaboelo di Saleijer karena takut keadaan akan lebih buruk. (NK)

 

error: Content is protected !!
Exit mobile version