Tandung, Porostengah.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Gelombang 114 Universitas Hasanuddin menggelar kegiatan sosialisasi dan demonstrasi pengolahan bakso ikan mas (Cyprinus carpio) di Desa Tandung, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah hasil perikanan, mendukung diversifikasi pangan, serta memberdayakan pelaku UMKM dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan berbasis potensi lokal.
Kegiatan yang berlangsung di rumah Kepala Desa Tandung pada Rabu (30/7) ini merupakan bagian dari program KKN Tematik yang mengusung tema “Ketahanan Pangan dan Kebencanaan”. Acara dihadiri masyarakat setempat dan aparat desa yang tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, mulai dari pemaparan materi hingga praktik langsung pembuatan bakso ikan.
Sylvia Dwi Meilin, mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Hasanuddin sekaligus penanggung jawab kegiatan, menyampaikan bahwa sosialisasi ini dirancang sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pengolahan ikan menjadi produk bernilai ekonomis. 30/07/2025
“Melalui kegiatan ini, saya ingin memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pemanfaatan ikan mas sebagai bahan baku olahan seperti bakso ikan. Desa Tandung memiliki program budidaya ikan mas, dan saya hadir untuk mendukung upaya tersebut dengan memperkenalkan cara pengolahan yang sederhana, bergizi, serta berpotensi menjadi usaha rumahan,” ujar Sylvia.
Respons positif datang dari para peserta, khususnya ibu-ibu dan remaja putri yang aktif mengikuti praktik pembuatan bakso. Sebagian besar mengaku baru pertama kali mencoba membuat dan mencicipi bakso ikan, namun hasil olahan yang lezat, tidak amis, dan tinggi protein mendapat pujian dan membuka wawasan baru tentang alternatif konsumsi ikan.
Di akhir kegiatan, Sylvia menyampaikan apresiasi atas kehadiran warga meskipun cuaca sangat terik. Sesi foto bersama menjadi penutup acara sekaligus dokumentasi kebersamaan antara mahasiswa KKN dan warga desa.
Melalui inisiatif ini, masyarakat Desa Tandung diharapkan tidak hanya mengandalkan konsumsi ikan dalam bentuk segar atau goreng, namun mulai mengolahnya menjadi produk yang lebih variatif dan bernilai jual. Dengan demikian, potensi budidaya ikan mas dapat dimaksimalkan untuk mendukung ketahanan pangan, menciptakan peluang usaha, dan meningkatkan gizi keluarga secara berkelanjutan.