PMB UM Bulukumba BRI KCP RATULANGI
BRI KCP RATULANGI

‎Mahasiswi Madagaskar Jatuh Hati pada Indonesia lewat Kampus Muhammadiyah

MALANG | POROSTENGAH.COM – Senyum ramah, sapaan ‘mas’ atau ‘mbak’, hingga kebiasaan menundukkan kepala saat bertegur sapa hal-hal kecil itu justru membuat Razafindrambinina Marie Anna jatuh hati pada Indonesia. Bagi mahasiswi asal Madagaskar yang kini menempuh studi di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), sopan santun masyarakat Indonesia adalah pengalaman budaya yang tak ternilai, sekaligus alasan ia merasa benar-benar diterima di negeri orang.

‎Keputusan Anna untuk kuliah di UMM berawal dari cerita pamannya yang pernah tinggal di Indonesia. Rekomendasi itu semakin kuat ketika ia mendengar banyak testimoni positif dari teman-temannya.

BRI KCP Ratulangi PT. MASMINDO DWI AREA BROSUR PMB UM BULUKUMBA 2025 KPU PALOPO iklan berbayar Dirgahayu 27 Tahun Masmindo Dwi Area Pengumuman Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Palopo Tahun 2024 Pasca Putusan MK

‎“Mereka bilang UMM punya banyak mahasiswa internasional, fasilitasnya bagus, dan rankingnya juga baik. Lalu saya ditawari beasiswa penuh Summit. Itu membuat saya mantap memilih UMM dan mengambil di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP),” ujar Anna seperti dikutip dalam siaran pers yang diterima redaksi pada Rabu (17/9).

‎Mahasiswa asal Madagaskar tersebut mengungkapkan jika UMM bukan hanya kampus dengan reputasi akademik, melainkan juga lingkungan yang indah. Ia mengatakan UMM punya fasilitas lebih baik dibanding universitas lain. Kampusnya luas, hijau dengan banyak pepohonan, tapi juga modern. Ia juga suka perpaduan eco-campus dengan arsitektur modern.

‎Pengalaman pertama Anna di Indonesia adalah mengikuti Pesmaba (Pengenalan Studi Mahasiswa Baru), kegiatan tahunan untuk menyambut mahasiswa baru UMM. Baginya, Pesmaba adalah pintu masuk penting untuk mengenal kampus sekaligus budaya Indonesia.

‎“Kesan pertama saya saat Pesmaba adalah senang sekali karena bisa bertemu banyak teman baru dalam kelompok. Saya juga ikut langsung berbagai kegiatan. Di antara semua, flash mob, konser di UMM adalah yang paling berkesan,” ujarnya.

‎Selama seminggu tinggal di asrama menjalani P2KK, Anna belajar arti kebersamaan dalam keberagaman. Ia jadi tahu budaya yang berbeda, seperti musik tradisional, acara seni, hingga lukisan. Ia juga mengatakan jika memiliki teman yang baik dari Indonesia maupun internasional dan sangat ramah sehingga membuat ia menjadi cepat untuk beradaptasi dengan sesama.

‎“Orang Indonesia sangat menghargai orang lain. Ada panggilan khusus seperti mas, mbak, pak, atau bu. Saat menyapa, mereka sedikit membungkuk dan selalu tersenyum. Itu hal yang sangat bagus menurut saya,” katanya.

‎Meski jauh dari keluarga, Anna tetap memelihara semangatnya. Ia sadar bahwa perjalanannya di UMM adalah langkah besar untuk mewujudkan mimpi. “Harapan saya, bisa beradaptasi dengan baik, belajar sungguh-sungguh, dan kelak menjadi guru yang bukan hanya mengajar, tetapi juga membimbing dengan hati,” ujarnya.

‎Anna adalah salah satu potret nyata bagaimana UMM bukan sekadar institusi pendidikan, melainkan jembatan bagi mahasiswa internasional untuk menjemput mimpi. Dari Madagaskar ke Malang, perjalanannya adalah kisah tentang keberanian, persahabatan, dan keyakinan bahwa pendidikan mampu melampaui batas negara.

PT. MASMINDO DWI AREA
PMB UM Bulukumba
error: Content is protected !!