PMB UM Bulukumba BRI KCP RATULANGI
BRI KCP RATULANGI

Menteri P2MI Dorong Luwu Utara Bangun Balai Vokasi Khusus Pekerja Migran

JAKARTA | POROSTENGAH.COM — Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, meminta Pemerintah Kabupaten Luwu Utara untuk membangun balai vokasi terpadu yang berfokus pada peningkatan kualitas dan kesiapan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI).

Imbauan tersebut disampaikan saat Karding menerima Bupati Luwu Utara, Andi Abdullah Rahim, di kantor KemenP2MI, Jakarta Selatan, Kamis (8/5/2025).

Bank BRI Kas Summarecon BRI KCP Ratulangi PT. MASMINDO DWI AREA BROSUR PMB UM BULUKUMBA 2025

Menurut Karding, balai vokasi akan menjadi pusat pelatihan terpadu yang meliputi pembekalan keterampilan, sertifikasi keahlian hingga pemeriksaan kesehatan bagi setiap CPMI sebelum diberangkatkan ke luar negeri.

“Dengan pelatihan yang terstruktur, para calon pekerja migran bisa lebih siap bersaing di pasar kerja internasional. Ini juga dapat membantu menekan angka pengangguran di daerah,” kata Karding.

Karding menjelaskan, konsep pelatihan yang digagasnya dilakukan dengan pola kuota dua peserta dari setiap desa dalam satu gelombang, dan dilaksanakan tiga kali setahun. Dengan jumlah 166 desa di Luwu Utara, fasilitas ini ditargetkan dapat menjangkau sekitar 1.000 peserta setiap tahun.

Ia juga menyoroti tingginya kebutuhan tenaga kerja Indonesia di berbagai negara, khususnya Jepang. Negeri Sakura saat ini mengalami defisit tenaga kerja usia produktif seiring meningkatnya populasi lansia dan menurunnya angka kelahiran.

“Jepang membutuhkan sekitar 300 ribu tenaga perawat setiap tahun. Ini peluang besar bagi pekerja migran kita,” tegasnya.

Karena itu, Karding menekankan pentingnya balai vokasi khusus CPMI agar pelatihan tidak tercampur dengan tenaga kerja pasar domestik.

“Agar lebih fokus, fasilitas pelatihan ini harus dibuat khusus untuk penempatan luar negeri,” ujarnya.

Menanggapi arahan tersebut, Bupati Luwu Utara, Andi Abdullah Rahim, menyampaikan kesiapan daerahnya untuk mengembangkan Balai Latihan Kerja (BLK) yang sudah ada. Selama ini, BLK di wilayah tersebut banyak berfokus pada sektor pertambangan karena kedekatannya dengan kawasan industri nikel.

“Kami memiliki dua opsi pengembangan. Namun setelah arahan Pak Menteri, kami berencana memprioritaskan pelatihan bagi calon pekerja migran,” ucap Andi Rahim.

Ia memastikan Pemkab Luwu Utara akan menyelaraskan program pelatihan dengan kebutuhan tenaga kerja global serta kebijakan KemenP2MI.

PT. MASMINDO DWI AREA
PMB UM BULUKUMBA
error: Content is protected !!