Mikrofon Mati, Pembangunan Seko Tertunda, IKN Jadi Prioritas

Porostengah, Makassar – Mikrofon Bupati Luwu Utara (Lutra) Indah Putri Indriani mendadak dimatikan saat rapat koordinasi (rakor) yang dipimpin Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) di Sulawesi Selatan (Sulsel). Momen itu terjadi saat Indah curhat soal proyek infrastruktur jalan Kecamatan Seko di Lutra yang terhambat karena anggarannya dialihkan untuk Ibu Kota Nusantara (IKN).

Rakor bidang pangan tersebut digelar di Aula Tudang Sipulung Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Kota Makassar, Jumat (17/1/2025). Pertemuan itu turut dihadiri Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso, Pj Gubernur Sulsel Fadjry Djufry dan sejumlah kepala daerah di Sulsel.

iklan berbayar Pengumuman KPU Selayar Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Pilkada 2024 Dirgahayu 27 Tahun Masmindo Dwi Area Pengumuman Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Palopo Tahun 2024 Pasca Putusan MK

Zulhas mulanya memberi kesempatan kepada Indah untuk memaparkan terkait program ketahanan pangan di Luwu Utara. Indah berbicara terkait pembangunan bendungan dan jaringan irigasi yang membutuhkan dukungan pemerintah pusat.

“Yang terakhir infrastruktur juga, Seko itu dalam perencanaan bersama dengan Kementerian Pertanian itu akan dikembangkan untuk peternakan sapi perah,” kata Indah dalam pemaparannya saat rakor.

Indah mengatakan, Kecamatan Seko di Luwu Utara memang potensial menjadi sentra peternakan. Wilayah tersebut dipenuhi padang savana hingga pernah dilirik langsung calon investor.

“Beberapa waktu lalu sudah berkunjung dari Kementan bersama calon investor dari Vietnam melihat lokasi, dan itu memang potensial dikembangkan,” tuturnya.

Namun infrastruktur jalan menjadi kendala utama untuk mengakses wilayah tersebut. Indah mengaku kelanjutan pembangunan jalan di Seko sempat diakomodir anggarannya lewat Inpres Jalan Daerah.

“Sebenarnya target dari Kementerian PU (pembangunan jalan) sampai ibu kota Kecamatan Seko itu selesai tahun kemarin melalui Inpres Jalan Daerah,” ujar Indah.

“Sudah ada izinnya Pak Menteri, bahkan ditarget selesai tahun lalu sampai di ibu kota tersisa 27 kilometer saja, sampai ibu kota dan ada 4 jembatan,” sambungnya.

Ketua Golkar Luwu Utara itu melanjutkan, rencana pembangunan infrastruktur jalan itu belakangan tidak terlaksana. Indah mengungkapkan, proyek tersebut tertunda lantaran anggarannya dialihkan untuk IKN di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

“Waktu itu perencanaan sudah selesai, RAB (rencana anggaran biaya) sudah, ketersediaan lahan juga rampung, tapi karena ada kebijakan tahun lalu itu dianggarkan untuk IKN, maka ini tertunda,” ucap Indah.

Indah lantas melanjutkan pemaparannya. Namun belum sempat menyampaikan harapannya dalam rakor di hadapan para menteri, mikrofon Indah mendadak dimatikan.

“Kami berharap tahun ini…,” kata Indah tanpa sempat menyelesaikan omongannya setelah menyadari mikrofonnya dimatikan. Zulhas yang memimpin rapat lantas menyela pernyataan Indah.

Zulhas mengakui sejumlah proyek infrastruktur memang sengaja ditunda. Kebijakan tersebut diambil lantaran ada program prioritas lain yang membutuhkan anggaran besar.

“Baik, Bu. Memang fokus sekarang irigasi. Jadi kalau infrastruktur yang lain memang agak ditunda. Infrastruktur yang besar-besar mungkin akan tertunda,” ucap Zulhas.

Zulhas memaparkan, anggaran saat ini fokus untuk program ketahanan pangan. Hal ini tertuang dalam misi Asta Cita di bawah kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

“(Anggaran) fokus pada swasembada pangan, irigasi dan lain-lain, termasuk fokus pada makanan bergizi gratis, ya,” jelas Zulhas.

Indah sempat kembali berkomentar soal momen mikrofonnya dimatikan saat rakor. Indah berdalih pemaparannya soal infrastruktur Seko sebenarnya hanya sebagai pengantar untuk rencana proyek jangka panjang terkait ketahanan pangan di Lutra.

“Mungkin hanya dikira saya bicara infrastruktur, padahal kan di awal saya sudah sampaikan bahwa Seko itu untuk kawasan sentra peternakan sapi perah dan pedaging,” tutur Indah kepada wartawan selepas rapat.

Indah enggan menanggapi lebih jauh soal momen tersebut. Dia menegaskan Pemkab Lutra pada dasarnya siap mendukung program ketahanan pangan yang menjadi fokus pemerintah saat ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!