Porostengah.com, Kepulauan Selayar – Masyarakat Kabupaten Kepulauan Selayar mengeluhkan minimnya ketersediaan obat-obatan di Puskesmas dan Pustu (Puskesmas Pembantu). Warga yang terdaftar sebagai peserta BPJS mandiri merasa kecewa karena sering kali harus membeli obat di luar fasilitas kesehatan, meskipun sudah membayar premi bulanan.
“Saya sudah bayar BPJS mandiri, tapi setiap kali periksa di Puskesmas, obat yang dibutuhkan tidak tersedia. Akhirnya, saya harus keluar dan membeli obat sendiri di apotek,” keluh seorang warga.
Kondisi ini semakin memperburuk beban ekonomi masyarakat, terutama bagi mereka yang mengandalkan layanan kesehatan pemerintah. Warga berharap pemerintah daerah dan pihak terkait segera menangani masalah ini dengan meningkatkan stok obat di fasilitas kesehatan.
Kabid Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar Andi Iskandar saat di konfirmasi via WhatsAppnya 19/10/2024 mengatakan, kendala ini sebagian besar disebabkan oleh sistem pengadaan obat melalui e-katalog sektoral yang memakan waktu 3-4 bulan. “Pengadaan obat melalui e-katalog sektoral sering terlambat, dan kami harus menunggu 3-4 bulan. Masalah ini telah disampaikan dalam berbagai rapat dan sosialisasi, namun belum ada solusi konkret.” Ucapnya
Ia juga menambahkan, “Jika pengadaan obat bisa kembali melalui e-katalog lokal seperti sebelumnya, kita tidak akan kehabisan obat. Kami memahami keluhan masyarakat dan berharap ada perbaikan sistem.”
Warga berharap langkah konkret segera diambil agar mereka bisa mendapatkan layanan kesehatan yang layak sesuai dengan hak mereka sebagai peserta BPJS.