POROSTENGAH, PALOPO – Pelabuhan Tanjung Ringgit, Palopo, kembali mencatat sejarah dengan kedatangan kapal asing berbendera Panama, MV CLIO SPIRIT. Kapal kargo tersebut membawa muatan milik PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS) dan dijadwalkan sandar pada Minggu dini hari, 1 Juni 2025.
Kedatangan MV CLIO SPIRIT ini menjadi yang pertama kalinya kapal tersebut bersandar di Pelabuhan Tanjung Ringgit, sekaligus menambah daftar penyandaran kapal asing di pelabuhan ini. Kapal sepanjang 124 meter tersebut akan ditangani langsung oleh perusahaan agensi pelayaran PT Samudera Tanah Air, sementara proses bongkar muat akan dilakukan oleh PT Bahtera Tanjung Selatan.
MV CLIO SPIRIT bertolak dari Pelabuhan Dongjiakou, China, dengan membawa muatan seberat 9.982 ton material impor milik PT BMS. Kapal ini sendiri memiliki kapasitas angkut hingga 14.234 ton.
Perwakilan PT BMS, Didit, membenarkan rencana kedatangan kapal tersebut.
”Iya, benar. Kami telah menjadwalkan kapal kargo MV CLIO SPIRIT untuk berlabuh dan melakukan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Ringgit Palopo pada Minggu besok. Kapal tersebut membawa barang milik PT BMS dan direncanakan bersandar selama sembilan hari sebelum melanjutkan pelayaran ke Singapura,” ungkapnya, Sabtu, 31 Mei 2025.
Ia menambahkan, “Kerja sama antara PT Samudera Tanah Air dan PT Bahtera Tanjung Selatan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan keselamatan proses penyandaran serta bongkar muat kapal. Dengan begitu, PT BMS dapat menerima barang yang dibutuhkan secara cepat dan aman.”
”Segala kebutuhan untuk proses bongkar muat telah kami siapkan agar pembongkaran dapat berjalan lancar dan tepat waktu,” tambah Didit.
Kedatangan MV CLIO SPIRIT juga diharapkan berdampak positif terhadap aktivitas ekonomi di wilayah sekitar Pelabuhan Tanjung Ringgit. Sandarnya kapal asing membawa peningkatan aktivitas bongkar muat yang berpotensi menggerakkan perekonomian lokal.
Sebagai informasi, pada April lalu, kapal kargo MV RONG HAI juga melakukan pembongkaran material konstruksi dan bahan konsumsi dalam kemasan jumbo bag milik PT BMS di pelabuhan yang sama.
Tak bisa dipungkiri, aktivitas bongkar muat barang milik PT BMS turut mendorong kemajuan Kota Palopo. Hal ini menjadikan Pelabuhan Tanjung Ringgit sebagai pintu gerbang utama perdagangan dan logistik di Luwu Raya dan Sulawesi Selatan secara umum. Arus distribusi barang pun menjadi lebih cepat dan efisien untuk masyarakat. (*)