POROSTENGAH.COM | SELAYAR – Sebuah peristiwa tak terduga terjadi saat upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kecamatan Bontomatene. Momen sakral pengibaran bendera Merah Putih dilapangan Gelora Batangmata Kecamatan Bontomatene Kabupaten Kepulauan Selayar nyaris gagal lantaran bendera yang seharusnya dikibarkan tidak tersedia di lokasi upacara.
Kondisi tersebut sempat menimbulkan suasana haru sekaligus memprihatinkan. Beruntung, seorang warga setempat dengan sigap menyumbangkan bendera Merah Putih berukuran nasional yang terpasang di depan rumahnya. Dengan penuh semangat, bendera itu akhirnya berhasil dikibarkan, meski di luar rencana awal.
Diketahui, penanggung jawab teknis Panitia HUT RI ke-80 tingkat Kecamatan Bontomatene, Kabupaten Kepulauan Selayar, adalah Lurah Bontomatene, sebagaimana informasi yang beredar di lapangan.
Peristiwa ini kemudian viral di media sosial. Salah satunya melalui akun Facebook Ahmad Darwis yang membagikan detik-detik kejadian tersebut. Banyak netizen menanggapi dengan beragam komentar, mulai dari keprihatinan hingga kritik terhadap panitia upacara.
Salah satu komentar datang dari akun Dodoro Etang, yang menulis:
“Jangan sepelekan bendera Merah Putih, apalagi bertepatan dengan hari kemerdekaan. Lihatlah patung para jenderal, di mana tangan kanan tak pernah diturunkan demi penghormatan terhadap NKRI.”
Seorang peserta upacara yang enggan disebutkan namanya juga membenarkan insiden tersebut.
“Kami menunggu kurang lebih 15 menit. Untung ada warga sekitar lapangan yang berinisiatif meminjamkan benderanya yang berada di depan rumah,” ungkapnya.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa Merah Putih bukan sekadar simbol, melainkan lambang kehormatan dan harga diri bangsa yang wajib dijaga dengan penuh penghormatan.