Pimpinan Aliran Pangissengana Tarekat Ana’ Loloa Bantah Kembali Sebarkan Ajaran Sesat

Porostengah.com, Maros – Pimpinan aliran Pangissengana Tarekat Ana’ Loloa, Petta Bau (59), angkat bicara terkait dugaan bahwa ia kembali menyebarkan ajaran yang sempat dilarang di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Petta Bau menegaskan bahwa dirinya tidak lagi mengajarkan aliran tersebut sejak dilarang pada 2024.

“Tidak pernah, karena disuruh berhenti,” ujar Petta Bau saat ditanya mengenai dugaan dirinya kembali mengajarkan aliran Pangissengana Tarekat Ana’ Loloa, Selasa kemarin 11/3/2025

Bupati dan Wakil Bupati Luwu 2025 - 2030 iklan berbayar Pengumuman KPU Selayar Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Pilkada 2024 Dirgahayu 27 Tahun Masmindo Dwi Area

Ia menjelaskan bahwa tuduhan tersebut muncul setelah dirinya diduga menggelar acara Maulid pada 1 Januari 2025. Saat itu, ia dan para pengikutnya berencana menyembelih seekor sapi, namun akhirnya batal.

“Itu sapi yang rencananya dipotong saat tahun baru tidak jadi, karena saya dilarang,” lanjutnya.

Selain itu, Petta Bau membantah telah menambah rukun Islam menjadi 11 serta mengajarkan pengikutnya untuk berhaji di Gunung Bawakaraeng. Ia juga menegaskan bahwa foto yang beredar di media sosial bukan dirinya.

“Tidak pernah, saya berani bersumpah. Saya tidak pernah menambah rukun Islam. Itu bukan foto saya di Gunung Bawakaraeng, mereka memasukkan semua orang,” tegasnya.

Petta Bau mengaku terkejut dengan informasi yang beredar mengenai dirinya dan para pengikutnya. Ia kembali menegaskan bahwa foto sejumlah orang yang beribadah di Gunung Bawakaraeng bukan dirinya.

“Saya kaget,” ujarnya singkat.

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa polemik terkait aliran Pangissengana Tarekat Ana’ Loloa telah diselesaikan di Polsek Tompobulu pada 28 Oktober 2024. Oleh karena itu, ia mengaku santai menghadapi tudingan bahwa dirinya kembali menyebarkan ajaran tersebut.

“Ini kan sudah selesai di kantor polisi, sudah disepakati,” katanya.

Diketahui, aliran Pangissengana Tarekat Ana’ Loloa pertama kali muncul di Dusun Bonto-Bonto, Desa Bonto Somba, Kecamatan Tompobulu, Maros, pada 2024. Belakangan, aliran ini kembali disorot setelah muncul dugaan bahwa Petta Bau kembali mengajarkannya.

Bawaslu Selayar Palopo Pilwalkot

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!