POROSTENGAH.COM, Gowa — Puluhan penyandang disabilitas di Kabupaten Gowa merayakan Hari Disabilitas Internasional (HDI) dengan cara yang tak biasa. Tidak hanya mengikuti seremoni, para difabel tampil percaya diri memperlihatkan berbagai keterampilan dan potensi yang mereka miliki di sekertariat PPID di desa Jenetalassa Kecamatan Palangga Kabupaten Gowa, Minggu (07/12/2025).
Dalam acara yang berlangsung meriah tersebut, para difabel menampilkan tarian tradisional khas Sulawesi Selatan, pembacaan puisi, hingga pertandingan catur yang memperlihatkan kemampuan konsentrasi dan strategi. Mereka juga memamerkan kerajinan tangan berbahan limbah yang berhasil diolah menjadi produk berharga dan bernilai seni tinggi.
Meski memiliki keterbatasan fisik, para peserta menunjukkan bahwa mereka mampu melakukan berbagai aktivitas yang juga dilakukan oleh orang dengan fisik normal. Kegiatan ini sekaligus menjadi bentuk penguatan kepercayaan diri dan bukti bahwa difabel memiliki peran penting dalam masyarakat.
Pada peringatan HDI tahun ini, Sentra Gau Mabaji Kementerian Sosial Republik Indonesia turut memberikan sejumlah bantuan kepada kaum difabel, berupa kursi roda, kaki palsu, alat bantu dengar, tongkat, serta bantuan dana sebesar Rp900 juta untuk pemberdayaan penyandang disabilitas.
Kepala Sentra Gau Mabaji Kemensos RI, Tommy Heriyanto mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu rangkaian peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI). Di HDI inipula, Sentra Gau Mabaji memberikan sejumlah bantuan kepada perwakilan kaum difabel di kabupaten Gowa.
“Peringatan Hari Disabilitas Internasional ini adalah momentum untuk menunjukkan kepada publik bahwa saudara-saudara kita penyandang disabilitas memiliki kemampuan yang luar biasa,” ujar Tommy.
“Bantuan yang kami berikan hari ini bukan hanya bersifat material, tetapi juga bentuk dukungan agar mereka bisa lebih mandiri, bergerak lebih leluasa, dan meningkatkan kualitas hidup,” tambahnya.
Sementara itu, ketua Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPID) Kabupaten Gowa, Muh. Takdir menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah masih peduli terhadap kaum difabel.
“Kami sangat berterima kasih kepada Sentra Gau Mabaji dan Kemensos yang terus memberikan ruang dan dukungan bagi teman-teman difabel,Kegiatan ini membuktikan bahwa disabilitas bukan halangan. Teman-teman difabel mampu berkarya, bersaing, dan menunjukkan bahwa mereka setara. Kami berharap perhatian seperti ini terus berlanjut,” ujarnya.
Melalui perayaan yang penuh kreativitas dan semangat ini, para difabel di Gowa kembali membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk berprestasi. Dengan dukungan fasilitas, pendampingan, dan kesempatan yang setara, mereka dapat terus berkembang serta berkontribusi dalam kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. (UM)



















