Partisipasi masyarakat Kedai Kopi Mekar

Ribuan warga kepulauan Selayar, krisis beras diawal tahun

Awal tahun 2023, ribuan warga di pulau-pulau kecil wilayah Takabonerate, Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan alami krisis pangan dan bahan bakar. Hal ini disebabkan tidak adanya sarana transportasi laut yang sampai ke pulau-pulau dalam kawasan Takabonerate sejak cuaca buruk melanda pada pertengahan bulan Desember 2022 lalu. “Kami di sini, di Pulau Jinato, ada 314 kepala keluarga dengan jumlah lebih dari 1.000 jiwa sudah kehabisan stok beras di semua toko dan penjual beras. Sembako dan gas kebutuhan memasak juga sudah habis sejak beberapa hari lalu. Pokoknya krisis pangan dan kami terancam kelaparan kalau kapal atau perahu tidak datang membawakan kami beras,” jelas Kepala Desa Jinato Andi Sulistiawanti, Minggu (1/1/2023).

Bawaslu Selayar

Pokok persoalannya adalah tidak ada pasokan beras yang masuk yang biasanya dipasok melalui kapal-kapal penumpang yang datang. Selain itu, perahu-perahu pedagang yang biasanya datang juga tidak datang karena cuaca ekstrem dimana gelombang dan angin kencang masih terus melanda wilayah kepulauan. Mengandalkan dan berharap pasokan yang biasa dipesan dari kapal-kapal ikan dari Kabupaten Bulukumba dan Sinjai juga masih tidak bisa sama sekali karena mereka masih tidak bisa melaut karena cuaca buruk masih terus terjadi di perairan laut Kepulauan Selayar.

Andi berharap agar segera mendapat bantuan dan perhatian serius dari pusat kabupaten pada kondisi yang ada di Pulau Jinato mengingat masyarakatnya sekarang sudah mulai ada yang kehabisan beras untuk kebutuhan makan keluarga. “Jika ini dibiarkan hingga dua tiga hari ke depan, kemungkinan besar kami semua akan kehabisan beras. Kasihan warga saya,” katanya. Muh. Arsyad, seorang warga Pulau Jinato, menyampaikan hal yang sama. Arsyad malah mengakui saat ini ia hanya mengandalkan beras dari keluarga untuk kebutuhan beberapa hari saja. “Mau beli di toko sudah tidak ada mulai dari beras, gula, mi dan gas serta kebutuhan kita sudah tidak ada lagi dijual. Intinya kalau tidak ada kapal datang maka tidak akan ada lagi persiapan untuk bisa menutupi kebutuhan kita setiap harinya.

Mau memancing juga tidak bisa karena ombaknya masih besar dan anginnya masih kencang,“ jelas Arsyad. Pantauan tim awak media di Kepulauan Selayar, angin kencang dan gelombang masih terus melanda. Sementara itu, aktivitas pelayaran kapal penumpang di pelabuhan yang biasa mengangkut pasokan sembako ke wilayah pulau-pulau masih belum beraktivitas karena menunggu cuaca teduh. (ain/nsi)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!