SELAYAR | POROSTENGAH.COM – SPBU PT Tanri Jaya Utama di Jalan Veteran Benteng, Kelurahan Benteng Utara, Kecamatan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kembali menuai sorotan. Sejumlah warga melaporkan dugaan permainan takaran dalam penjualan BBM jenis Pertalite dan Pertamax, sehingga konsumen merasa dirugikan setiap kali melakukan pengisian.
Keluhan berasal dari pengendara yang menilai volume BBM yang diterima tidak sesuai dengan jumlah uang yang mereka bayarkan.
“Bayarnya normal seperti biasa, tapi yang masuk ke tangki seperti kurang. Ini sudah sering kami alami. Kami merasa tertipu,” kata salah satu konsumen Sasmita
Tak hanya itu, konsumen juga menuding pihak SPBU lebih mengutamakan pengantri yang sudah berulang kali masuk mengisi BBM, sementara konsumen lain yang tertib dalam antrean kerap dianaktirikan.
“Ada yang sudah isi masuk lagi langsung dilayani duluan. Kita yang antre rapi malah tidak dianggap. Ini jelas merugikan,” keluh Safry Warga yang dalam antrian Selasa 2 Desember 2025
Publik menyebut, jika dugaan ini benar, maka praktek tersebut merupakan tindakan merampok masyarakat secara halus dan harus ditindak tegas.
Pengawasan terhadap penyaluran BBM merupakan tugas bersama antara pemerintah daerah dan BPH Migas.
Selain itu, pengelola SPBU wajib menjaga hak konsumen terkait akurasi takaran dan kualitas pelayanan, serta menyediakan layanan pengaduan.
Kemendag bersama BPH Migas secara berkala melakukan pengawasan alat ukur di SPBU untuk mencegah kecurangan takaran.
Apabila terbukti terjadi pelanggaran, konsumen memiliki hak atas pertanggungjawaban hukum dari pihak SPBU.
Warga meminta Pertamina, Disdag, serta aparat penegak hukum untuk segera turun melakukan pemeriksaan teknis terhadap, Keakuratan alat ukur pada dispenser BBM, Prosedur pelayanan dan sistem antrean dan Kemungkinan manipulasi yang merugikan konsumen
Masyarakat juga diimbau untuk melaporkan bila menemukan ketidaksesuaian pada takaran atau pelayanan BBM.
Hingga berita ini tayang, pihak SPBU PT. Tanri Jaya Utama belum memberikan klarifikasi resmi atas berbagai keluhan masyarakat tersebut.
Pewarta akan terus melakukan pemantauan dan menghadirkan pernyataan resmi dari pihak SPBU maupun Pertamina sebagai bagian dari pemberitaan berimbang.
Dugaan praktik kecurangan dalam penyaluran BBM tidak dapat dibiarkan, mengingat BBM merupakan kebutuhan vital masyarakat. Pengawasan wajib diperketat untuk mencegah kerugian publik secara berulang.
📣 Update dan klarifikasi resmi akan ditambahkan dalam pemberitaan berikutnya.


















