Porostengah.com, MAKASSAR – Unit Subdit 4 Ditreskrimsus Polda Sulawesi Selatan mengecek ketersediaan tabung gas Elpiji ukuran 3 kg, yang diduga langka di Kota Makassar, Sulsel, Jumat, 20 Oktober 2023.
Pengecekan berlangsung di dua Agen, yakni PT Mitra Yusran Ahmad bertempat di Jalan Maccini Raya, Kecamatan Makassar dan PT Prima Daya Gas di Jalan Lamuru, Kecamatan Ujung Pandang.
Hal tersebut disebabkan beberapa pekan ini stok gas elpiji 3 kg sulit ditemukan. Bahkan terjadi penjualan gas elpiji di atas harga HET. Harga bahkan naik dua kali lipat dari harga nornal. Pangkalan dan pengecer menjual Rp 40 ribu per tabung.
Kasubdit 4 Tipidter Ditreskrimsus Polda Sulsel, Kompol Herly Purnama, mengatakan setelah mendapat laporan dan keluhan masyarakat. Pihaknya langsung turun ke lokasi melakukan pengecekan ke dua Agen tabung gas elpiji 3 kg.
“Setelah kita mengecek dua Agen, kami menemukan jumlah tabung gas 3 kg di PT Mitra Yusran Ahmad sebanyak 1650 tabung, ini yang akan disalurkan ke 79 pangkalan yang berada di Kota Makassar, dengan kuota pangkalan 50 sampai dengan 115 tabung gas elpiji 3 Kg,” Kata Kompol Herly Purnama.
Sedangkan di Agen PT Prima Daya Gas, jumlah kouta tabung yang diterima sebanyak 560 tabung, yang kemudian akan disalurkan ke 26 pangkalan yang berada di Kota Makassar, dengan kuota pangkalan antara 50 sampai dengan 150 tabung gas elpiji 3 Kg.
“Kita juga mendapat harga penjualan tabung gas elpiji 3 Kg dari pangkalan ke konsumen itu sebesar Rp 18.500 per tabung. Harga Rp 18.500 itu sesuai harga HET,” Bebernya.
Sehingga, kata perwira satu bunga ini terjadi kelangkaan gas elpiji 3 kg di sejumlah kabupaten dan kota di Sulsel. Tak hanya itu, menurutnya, hal ini juga disebabkan oleh bidang sektor pertanian saat ini menggunakan gas elpiji 3 kg ketika melakukan panen.
“Dimana petani menggunakan gas elpiji untuk mesin pompa air yang mengalirkan air dari sumber air ke persawahaan mereka,” Terangnya.
Ia menambahkan, dengan normalnya kembali pasokan gas lpg 3 Kg, personil Subdit 4 Tipidter akan tetap melakukan pemantauan dan pengawasan untuk mencegah terjadinya kembali kelangkaan ataupun dugaan penimbunan tabung gas elpiji 3 Kg oleh pihak tertentu dengan maksud untuk meraup keuntungan lebih banyak. (**)
