PANGKEP| POROSTENGAH.COM – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Universitas Muslim Indonesia (UMI) melaksanakan kegiatan bertajuk “Teknologi Pascapanen Rajungan dan Penangkapan Berkelanjutan” di Kelurahan Bawasalo, Kecamatan Segeri, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sabtu, 11/10/25).
Program ini merupakan bagian dari kegiatan unggulan Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPkM) UMI, yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat pesisir melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna.
Kegiatan ini diketuai oleh Dr. Ir. Ernaningsih, MP, dengan anggota tim Dr. Ir. Hamsiah, M.Si, serta dua mahasiswa Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perairan, yakni Nursyamsi dan Nita Ramadani. Adapun mitra kegiatan adalah Kelompok Usaha Bersama (KUB) Dermaga Indah Bawasalo, yang diketuai oleh Aripin, tokoh masyarakat sekaligus pelaku utama perikanan rajungan di wilayah tersebut.
Sebagai bentuk dukungan nyata terhadap keberlanjutan usaha nelayan, tim PKM UMI juga menyerahkan bantuan jaring penangkapan rajungan kepada kelompok mitra. Bantuan ini diharapkan dapat menunjang kegiatan penangkapan rajungan yang lebih selektif dan ramah lingkungan, sejalan dengan misi program untuk menciptakan praktik perikanan berkelanjutan di kalangan masyarakat pesisir Bawasalo.
Menurut Dr. Ernaningsih, kegiatan ini merupakan respons terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi nelayan rajungan, seperti menurunnya hasil tangkapan, tertangkapnya rajungan berukuran kecil akibat penggunaan alat tangkap yang tidak selektif, serta belum optimalnya penanganan hasil tangkapan yang menyebabkan rendahnya nilai jual di tingkat nelayan.
“Melalui kegiatan ini kami memberikan pelatihan kepada mitra tentang penangkapan berkelanjutan dan teknologi pascapanen, agar nelayan mampu menjaga kelestarian sumber daya rajungan sekaligus meningkatkan nilai ekonominya,” jelas Dr. Ernaningsih.
Pelatihan yang dilaksanakan mencakup penyuluhan mengenai konsep penangkapan berkelanjutan, seperti pembatasan ukuran rajungan yang boleh ditangkap, penggunaan alat tangkap ramah lingkungan, serta perlindungan habitat pesisir. Selain itu, tim juga memperkenalkan teknik pascapanen modern namun sederhana, di antaranya cara mempertahankan kesegaran rajungan, teknik perebusan dan pengupasan higienis, serta pengemasan sesuai standar pasar ekspor.
Kegiatan ini mendapat antusiasme tinggi dari para peserta, khususnya nelayan dan ibu rumah tangga yang selama ini terlibat dalam pengolahan rajungan. Mereka memperoleh keterampilan baru dalam mengolah rajungan menjadi produk bernilai tambah, seperti daging rajungan siap saji dan berbagai produk olahan lain yang memiliki nilai jual lebih tinggi di pasar lokal maupun regional.
Ketua KUB Dermaga Indah Bawasalo, Aripin, menyampaikan rasa terima kasih atas pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Selama ini kami hanya menjual rajungan mentah dengan harga yang rendah. Setelah mendapat pelatihan, kami jadi tahu cara menanganinya agar tidak cepat busuk, bahkan bisa diolah menjadi produk bernilai tinggi. Ini sangat membantu meningkatkan penghasilan kami,” ujarnya.
LPkM UMI turut memberikan apresiasi atas implementasi kegiatan tersebut. Program ini merupakan wujud nyata komitmen UMI dalam mendukung pemberdayaan masyarakat pesisir melalui kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat.
Sebagai luaran kegiatan, tim pengabdian berhasil menghasilkan video dokumentasi kegiatan, poster edukatif, publikasi ilmiah ber-ISSN, serta publikasi di media online dan laman resmi LPkM UMI.
Program ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam mewujudkan pengelolaan rajungan yang berkelanjutan, sekaligus mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir di Kabupaten Pangkep.

















