Media  

TMMD ke-116 DI DESA GATTARENG MATINGGI, KECAMATAN MALLAWA, KABUPATEN MAROS SELESAI TEPAT WAKTU

 

Porostengah com, Maros – Tepat sebulan perintisan jalan sepanjang  4.150 meter dan mushallah dibangun untuk masyarakat.

Komandan Korem (Danrem) 141/Tp, Brigjen TNI Budi Suharto, saat menyambangi lokasi TMMD Desa Gattareng Matinggi, mengapresiasi kerja keras dari seluruh personel yang terlibat.

Sebab ia mengatakan sebelumnya jalan di Gattareng matinggi  hanyalah jalan setapak.

“Sebelumnya itu hanya jalan setapak, namun sekarang sudah bisa dilalui oleh kendaraan roda empat,” katanya.

Ia berharap dengan dibukanya akses jalan akses ekonomi juga bisa terbuka.

“Kami berharap akses ekonomi dan pelayanan kesahatan bisa lebih baik,” tutupnya.

Bupati Maros, Chaidir syam juga mengaku sengaja meluangkan waktu untuk meninjau langsung hasil pengerjaan TMMD yang dilakukan para prajurit TNI AD.

Setelah bertatap muka dengan warga sekitar, Chaidir bersama rombongan Forkopimda melakukan penancapan bendera merah putih di titik akhir perintisan jalan tersebut.

“Kegiatan TMMD ini menunjukkan bagaimana kedekatan TNI dengan masyarakat yang sangat dekat,” ujarnya.

Mantan Ketua DPRD itu mengatakan selanjutnya Pemda akan melakukan perbaikan, seperti pengerasan dan betonisasi.

“Inikan jalan rintisan sepanjang 4.150 meter berarti kami butuh Rp5 miliar untuk perbaikannya,” bebernya.

Ia juga berharap dengan adanya akses tersebut bisa memudahkan masyarakat memasarkan hasil bumi, dan bisa mendapatkan pendidikan yang layak.

“Hasil kebun masyarakat itu bagus-bagus seperti kemiri dan coklat, ada juga madunya,” tutupnya.

Ramli, salah satu warga mengaku tak menyangka dapat melihat kendaraan roda dua terparkir di depan rumahnya.

“Tidak bisa diungkapkan lagi denga kata kata. Selama ini kan akses jalannya hanya bisa dilalui oleh motor,” ujarnya.

Bahkan untuk ke kota kecamatan ia membutuhkan sekitar 50 menit bahkan ketika ada warga yang sakit membutuhkan waktu 120 menit untuk sampai ke puskesmas dengan jalan kaki.

“Sebelumnya itu jalannya sangat sempit, bahkan harus jalan kaki untuk sampai ke puskesmas untuk menggotong keluarga yang sakit,” ujarnya.

error: Content is protected !!
Exit mobile version