LUWU | POROSTENGAH.COM – Komitmen pemerataan kesempatan kerja bagi warga lokal mulai menunjukkan arah baru. PT Masmindo Dwi Area (MDA) bersama Pokja Percepatan Investasi Kabupaten Luwu resmi memperketat mekanisme rekrutmen melalui sistem satu pintu, demi mencegah praktik rekrutmen tertutup dan memastikan pemerataan kuota di desa-desa lingkar tambang maupun jalur akses.
Kebijakan yang mulai diterapkan sejak Oktober 2025 ini lahir setelah berbagai keluhan warga soal rekrutmen yang dianggap tidak transparan. MDA menegaskan bahwa seluruh permintaan tenaga kerja non-skill dari kontraktor maupun subkontraktor kini wajib melalui Pokja, bukan melalui jalur informal atau rekomendasi sepihak.
Pokja bersama pemerintah desa diberi kewenangan penuh melakukan verifikasi identitas pelamar, memastikan bahwa tenaga yang terserap benar-benar warga lokal. Langkah ini sekaligus menutup celah bagi pihak-pihak yang mencoba bermain di belakang layar.
Sebagai bentuk keterbukaan, MDA dan Pokja menghadirkan Forum Desa (FORDES) sebagai wadah resmi dialog publik. Melalui FORDES, warga bisa menyampaikan aspirasi, mempertanyakan kuota, hingga mengawasi proses rekrutmen.
“FORDES ini kami buka agar tidak ada lagi ruang gelap dalam rekrutmen. Semua warga bisa tahu, bisa bertanya, dan bisa mengawasi,” kata salah satu perwakilan MDA dalam diskusi bersama warga.
Efek dari kebijakan ini mulai terlihat. Pada Oktober 2025, sedikitnya 15 warga dari jalur akses dan 39 warga lingkar tambang diterima bekerja. Memasuki November, sebagian besar tenaga yang diterima adalah warga lokal, termasuk pemilik lahan yang selama ini berharap diberi prioritas.
Pokja memastikan tidak ada pungutan biaya dalam proses rekrutmen dan menegaskan bahwa perusahaan tidak menerima lamaran di luar mekanisme resmi. Masyarakat diimbau waspada terhadap oknum yang mengatasnamakan perusahaan atau menawarkan jalur cepat.
Dengan mekanisme yang diperketat dan pengawasan publik melalui FORDES, pemerataan kesempatan kerja bagi masyarakat lokal kini mulai bergerak ke arah yang lebih jelas dan terukur.
