Partisipasi masyarakat Kedai Kopi Mekar
Media  

Peran Strategis Waskita dalam Pembangunan IKN dipaparkan dalam Sosialisasi Anggota Komisi VI DPR RI H. Muhammad Rapsel Ali

Porostengah.com, Kepulauan Selayar – Anggota Komisi VI DPR-RI Muh. Rapsel Ali terus mensosialisasikan secara luas Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Mengusung Tema, “BUMN Karya Memberikan Kontribusi Terhadap Pembangunan IKN”, secara gamblang ia memaparkan peran strategis Waskita dalam pembangunan IKN, pada pelaksanaan Sosialisasi yang dilaksanakan di Rayhan Square Hotel Kepulauan Selayar Sulsel, hari ini Kamis 23/02/2023).

Muh. Rapsel Ali menyebutkan, Pembangunan IKN merupakan upaya Pemerintah untuk mengusung pembangunan ekonomi yang inklusif, dengan menyebarluaskan magnet pertumbuhan ekonomi baru sehingga tidak hanya bertumpu di Pulau Jawa semata. IKN Nusantara sekaligus simbol identitas bangsa, green economy, green energy, smart transportation, dan tata kelola pemerintahan yang efesien dan efektif sebagai milestone transformasi besar bangsa Indonesia.

Bawaslu Selayar

“Dengan nama Nusantara, IKN merepresentasikan konsep kesatuan yang mengakomodasi kemajemukan Indonesia. Realitas kekayaan kemajemukan Indonesia menjadi modal sosial memajukan kesejahteraan rakyat, demi Indonesia maju, tangguh, dan berkelanjutan.” Ungkap Rapsel.

Dalam pembangunan IKN ini, Pemerintah menjalin Kontrak dengan BUMN Karya, salah satunya adalah Waskita Karya. PT Waskita Karya (Persero) Tbk, berhasil meraih beberapa kontrak proyek baru di Ibu Kota Negara (IKN). Antara lain proyek Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung pada Kawasan Istana Kepresidenan Ibu Kota Negara dengan total nilai kontrak mencapai Rp1,35 Triliun.

“Waskita akan membangun Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung pada Kawasan Istana Kepresidenan Ibu Kota Negara, rencananya akan dibangun di atas tanah seluas 50.678 m? dan luas bangunan 33.312 m² yang terbagi menjadi 3 bangunan yaitu Sekretariat Presiden, Mess Paspampres dan Bangunan Pendukung. Pembangunan ini membutuhkan waktu pembangunan selama 720 hari kalender dengan target penyelesaian pekerjaan pada akhir tahun 2024″ rincinya.

Waskita juga berhasil meraih proyek Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung pada Kawasan Istana Kepresidenan Ibu Kota Negara ini dikarenakan pengalaman Waskita Karya dalam mengerjakan pembangunan gedung ternama dengan tepat mutu dan tepat waktu antara lain Wisma 46 Jakarta, Gedung Perpustakaan Nasional Jakarta, Renovasi Masjid Istiglal, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Terminal 1, Terminal 2, & Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta, Sarana dan Gedung Bandara Kertajati Jawa Barat, Terminal dan Sarana Bandara Ahmad Yani Semarang Jawa Tengah, Terminal Baru Bandara Minangkabau Padang Sumatera Barat, dan Renovasi Terminal 1 Juanda Jawa Timur.

Selain itu, Waskita juga berhasil memenangkan 2 tender proyek jalan yaitu Proyek Jalan Tol IKN Segmen Simpang Tempadung Jembatan Pulau Balang senilai Rp990 miliar dan Pembangunan Jalan Kerja/Logistik IKN (KIPP) Paket Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4 senilai Rp182 miliar.

Waskita berhasil meraih proyek jalan di IKN ini dikarenakan pengalaman Waskita Karya dalam membangun jalan tol Trans Jawa dan jalan tol Trans Sumatra, serta berbagai jembatan antara lain Jembatan Merah Putih Ambon, Jembatan Pasopati Bandung, dan Jembatan Kali Kuto Semarang.

Kemudian, Waskita juga dipercaya untuk mengerjakan proyek pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN dengan kontrak senilai Rp639 miliar.

Pembangunan IPAL ini akan menjadi support utama dalam pengelolaan air limbah di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan – Ibu Kota Negara, sehingga tetap menjaga kualitas air tanah & mengurangi pencemaran lingkungan.

Pekerjaan proyek ini rencananya akan dikerjakan dalam waktu 742 hari dan akan selesai pada akhir tahun 2024. Sementara lingkup pekerjaan Waskita antara lain yaitu, pekerjaan persiapan, unit IPAL, pekerjaan mekanikal & elektrikal, jalan & lanskap dan dehidrator lumpur.

Rapsel Ali, menyebutkan bahwa kepercayaan Pemerintah kepada Waskita berdasar pada dasar yang kuat. Selain prestasi dan pengalaman telah menuntaskan ratusan mega proyek Waskita juga terus berkembang dari segi teknologi dan Transformasi digital.

Waskita Karya kini sedang berupaya untuk meraih gelar National Lighthouse. Sebagai informasi, National Lighthouse Industri 4.0 menjadi contoh dalam transformasi digital dan penerapan teknologi 4.0. Perusahaan-perusahaan ini dianggap layak menjadi role mode! bagi pelaku industri di sektornya serta dapat menjadi mitra dialog pemerintah dalam implementasi Industri 4.0 di Indonesia.

Untuk memperdalam materi dan wawasan peserta tentang IKN, pda kegiatan sosialisasi ini Hj. Andi Mutmainnah sebagai Pemateri pertama memaparkan tentang Konsep pembangunan IKN ini dari Tinjauan Teknis, Desain, Tata Ruang, serta pola pembangunan yang berkelanjutan.

” IKN memiliki Visi sebagai Kota Paling berkelanjutan, yang berarti didesain aman, nyaman dan ramah lingkungan” kata Ina (akrab).

Pemateri kedua H. Rakhmat Zaenal, lebih dalam membahas tentang dinamika sosial, kontroversi, legalitas, serta manfaat pembangunan IKN tersebut ditinjau dari aspek ekonomi dan sosio-kultural, yang dipaparkan secara lugas dan disertai dengan dialog interaktif (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!