Porostengah.com, Selayar – Kepala Desa Lembang Baji, Kecamatan Pasimasunggu Timur, menanggapi permasalahan bendungan irigasi di Balokboro yang dilaporkan tidak berfungsi sejak dibangun. Menurutnya, bendungan tersebut seharusnya menjadi solusi bagi masalah irigasi di wilayahnya, namun kenyataannya justru sebaliknya.
Diketahui, Penganggaran dilakukan dalam 2 tahap, pada tahun 2017 dianggarkan untuk pembangunan sebesar Rp.20.000.000,- (Dua Puluh Miliar rupiah) yang di kerjakan oleh PT. Ika Anugerah Raya dan pada tahun 2018 dianggarkan untuk pembangunan jaringan (Lanjutan) dengan besaran anggaran 27.200 Miliar Rupiah yang di kerjakan oleh PT. Arya Graha Putratama, total semua anggaran yang di manfaatkan sebesar Rp. 47.200.000.000,- (Empat Puluh Tujuh Dua Ratus Miliar Rupiah) tanpa hasil.
Kades Lembangbaji Muhadir Via WhatsAppnya saat di konfirmasi Pewarta mengatakan, Pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan instansi terkait untuk mencari solusi atas permasalahan ini. “Kami akan terus berupaya agar bendungan ini dapat segera difungsikan sesuai rencana awal, demi kesejahteraan petani dan warga desa Lembang Baji.
Baca Juga : Rencana Proyek Penambangan Awak Mas Terus Berlanjut
“Kami sangat menyayangkan kondisi ini. Bendungan ini dibangun dengan harapan dapat membantu pertanian di desa kami, tetapi hingga kini belum memberikan manfaat yang diharapkan,” ujarnya Kades Lembangbaji Muhadir via WhatsAppnya 10/08/2024
Pembangunan bendungan irigasi di Balokboro yang memakan anggaran cukup besar ini sebelumnya diharapkan bisa mengairi lahan pertanian di beberapa desa sekitar. Namun, laporan warga menyebutkan bahwa bendungan tersebut belum mampu memberikan aliran air yang memadai sejak selesai dibangun.
