Media  

PEMIMPIN PERMADANI Oleh DAENG MAROWA

Porostengah.com – Selayar. Pemimpin untuk sebuah komunitas atau kelompok adalah sebuah keniscayaan. Demikian pula, pemimpin merupakan elemen mutlak bagi sebuah bangsa atau negara disamping rakyat dan wilayah.

Kemajuan peradaban sebuah negara, sangat ditentukan oleh kwalitas pemimpinnya. Sejarah sudah banyak memberi contoh bahwa perkembangan peradaban suatu masa selalu dikawal oleh sebuah kepemimpinan yang berkwalitas tinggi. Pemimpin yang memiliki unsur kapasitas pendukung yang mumpuni.

Sun Tzu, seorang jenderal ahli strategi militer yang sekaligus sebagai seorang filsuf asal Tiongkok yang hidup sekitar 500 tahun sebelum masehi menjabarkan bahwa kepemimpinan adalah gabungan unsur-unsur kecerdasan, sifat amanah(dapat dipercaya), rasa kemanusiaan, keberanian, serta disiplin. Hanya ketika seseorang memiliki kelima unsur ini menjadi satu dalam dirinya, masing-masing dalam porsi yang tepat, baru dia layak dan dapat menjadi seorang pemimpin sejati, demikian kata Sun Tzu.

Salah satu unsur mutlak seorang pemimpin bagi masyarakat yang dipimpinnya adalah kepercayaan. Catullus,seorang penyair Romawi yang hidup antara tahun 84 hingga 54SM, mengatakan bahwa kepercayaan sebagaimana nyawa, sekali lenyap berarti lenyap untuk selama2nya. Makanya hal tersebut merupakan unsur terpenting yang wajib dimiliki oleh seorang pemimpin.

Dalam sejarah Islam, banyak sekali filsuf dan sosiolog terkenal memberikan pandangan panjang lebar terkait kepemimpinan. Ibnu Khaldum, seorang ahli sosilogi Islam menghimpun 4 kriteria sorang pemimpin yakni berilmu, adil, mampu(cerdas) dan sehat. Di samping itu, Al Mawardi, seorang tokoh penting dalam kitabnya, Al Ahkam as-sulthaniyyah, menjelaskan teori dan konsep yang berkaitan dengan politik dan ketatanegaraan menurut Islam bahwa syarat seorang pemimpin adalah adil, berilmu, sehat, cerdas, berani dan tegas.

Kriteria-kriteria dasar terkait pemimpin yang disampaikan oleh beberapa cendekiawan Islam terkenal di masa lampau tersebut pada dasarnya mengacu kepada model kepemimpinan Rasulullah SAW yang dirangkum dalam 4 kriteria besar, Siddiq, Amanah, Tabligh dan Fatanah. Namun kalau dianalisa secara rinci, padangan2 terkait pemimpin menurut para ilmuwan terdahulu yang bersifat universal sekalipun pada dasarnya identik dan sejalan dengan model kepemimpinan Rasulullah SAW. Dengan kata lain, konsep kepemimpinan Rasulullah juga bersifat universal.

Nabi bersabda, Sesungguhnya orang yang paling dicintai oleh Allah di hari kemudian, dan paling dekat tempat duduknya dariku adalah seorang pemimpin yang adil. Dan sesungguhnya orang yang paling dibenci oleh Allah di hari kemudian, dan siksaannya sangat pedih adalah pemimpin yang curang. (HR Ahmad, Al-Mustadrak, Jilid 3, halaman 55). Dan hanya bila seorang pemimpin memiliki sifat dan kriteria dasar seperti dijelaskan di atas yang akan mampu masuk di pemimpin golongan pertama dalam hadist tersebut. Untuk sebuah negara, golongan pertama itulah yang akan mampu menjadi pemimpin yang bisa menjadi permadani bangsa.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *