Media  

Warga keluhkan Pelayanan dan kondisi bangunan Pustu Rajuni Timur yang dinilai diabaikan

Porostengah.com (Selayar) – Sejumlah masyarakat di Dusun Rajuni Timur Desa Rajuni Kecamatan Taka Bonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar merasa masih sulit mendapatkan pelayanan kesehatan. Mereka mengeluhkan petugas kesehatan yang bertugas di Puskesmas Pembantu (Pustu) yang berada di Dusun mereka yang jarang berada di tempat.

Hal ini disampaikan oleh salah satu tokoh masyarakat Adam Malik, Selasa (24/5/2022), yang juga merupakan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Dusun Rajuni Timur bahwa, petugas kesehatan di Pustu Rajuni Timur itu jarang menjalankan tugasnya sebagai seorang pelayan kesehatan yang seharusnya berada di tempat atau standby di Pustu.

“Petugas Pustu jarang sekali berada ditempat, biasanya sebelum pandemi 1 atau 2 kali sebulan datang. Tapi disaat pandemi sudah jarang dan bahkan mulai tahun 2020 ini tidak perna ada ditempat dan hampir 2 tahun ini tidak perna datang lagi. Sehingga kalau ada keluarga atau masyarakat yang sakit atau mau melahirkan kami ambil bidan dari pulau sebelah, karena di Pustu tidak ada orang sama sekali,” kata Adam.

Adam menambahkan alasan petugas kesehatan tidak berada ditempat karena katanya Pustu tidak ada lampu penerangannya. Sehingga bukan hanya pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang tidak terlayani dengan baik, kini bangunan Pustu juga dalam kondisi tidak terawat. Bahkan temboknya sudah mulai banyak yang hancur.

“Kami berharap ada perhatian dari Dinas terkait, utama pemerintah baik desa dan daerah agar hal ini bisa diperhatikan. Kami hanya meminta pelayanan kesehatan di daerah kami diperhatikan, ada petugas yang standby di Pustu. Dimana kami membutuhkan mereka ada, bukan lagi kami harus ke pulau sebelah menjemput bidan,” ujar Adam.

Selain itu, anggota BPD ini juga menyampaikan bahwa di Pustu tersebut sering kekurangan obat dan bahkan tidak jarang obat-obatan di Pustu tersebut kosong sama sekali.

“Kami mengeluhkan bukan berarti kami menjelek-jelekkan petugas kesehatan atau bidan yang bertugas di daerah kami,” tutup Adam. (Red)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *